Finance

2.1K 141 20
                                    

[Name] = Reader
[Your Brother] = Kakak Reader

Happy reading
.
.
.
.
"Beberapa hari lagi Natal dan kenapa aku berada di sini mengerjakan tugas laknat ini..."

"[Name]-san.... aku memahami perasaanmu...." Ucap Atsushi sambil menumpuk file-file yang dipegangnya di meja.

"Justru saat malam-malam penting seperti inilah banyak tindak kejahatan yang akan terjadi. Sebagai anggota Agensi Detektif Bersenjata, sudah menjadi tugas kita untuk melindungi masyarakat dari ancaman apapun." Ucap Kunikida. Ketika berbicara wajahnya sampai tidak terlihat karena tertutup tumpukan dokumen yang ada di atas meja.

"Kunikida kun memang semut pekerja ya~" Ucap sesosok manusia penuh perban yang kebetulan duduk di meja seberang [Name].

"Berbicara tidak akan menyelesaikan tugas yang menumpuk ini, daN DAZAI! DARI TADI KAU BELUM MENGERJAKAN SATUPUN DOKUMEN YANG ADA DIDEPANMU!!!!!" Sembur Kunikida yang marah melihat rekannya belum bergerak dari posisi santai dengan kaki di atas meja.

Seperti inilah suasana kantor Agensi Detektif Bersenjata di malam hari. Jika diluar orang-orang sedang berlibur menyambut musim dingin, maka berbeda dengan keadaan agensi yang masih sibuk walau menjelang Natal dan Tahun baru.

"Nee~ [Name]-chan kan keponakan sachou, kenapa kau tidak meminta pada sachou untuk pulang lebih awal?" Tanya Dazai yang masih dalam posisi santai walau diteriaki berulang kali oleh Kunikida.

"...."

[Name] baru bekerja selama 5 bulan di Agensi. Ini adalah pekerjaan pertamanya yang dapat bertahan lama, karena dari pekerjaan sebelumnya paling cepat 3 minggu dia sudah mengajukan pengunduran diri. Dia keluar dari pekerjaan lamanya bukan karena dipecat, namun karena dampak dari 'Kemampuan' yang dimilikinya. Bertahan dari pekerjaannya sekarang juga karena kebetulan ada seseorang yang bisa menetralkan kemampuannya.

Dikelilingi orang-orang yang selalu terlibat masalah berbahaya bukanlah kehendaknya sendiri. Jika saja bukan karena Ibunya yang sengaja mengirimnya untuk bekerja dibawah pengawasan pamannya ini. Mungkin saat ini dia berada di bawah kotatsu yang hangat sambil makan jeruk di apartemennya.

"Baiklah, aku akan mencoba bicara dengan Sachou" Ujar [Name] yang berniat menghadap Fukuzawa.

"Ooh!!! [Name]-Chan aku mendukungmu!!!!" Ucap Naomi dan Dazai bersama, karena hanya mereka berdua yang semangat untuk pulang cepat.

Di dalam ruangan Sachou, [Name] langsung saja mengucapkan keinginannya tanpa basa-basi lagi.

"Aku mau pulang"

"Tidak boleh"

"Kalau begitu, naikkan gajiku"

"Tidak boleh"

"Aku pulang"

"Tidak boleh, masih tersisa 30 menit lagi sebelum jam pulang"

"...."

Jika orang lain melihat argumen mereka, maka perilaku nya saat ini akan dipandang sangat tidak sopan. Tapi Fukuzawa tidak pernah mempermasalahkan hal itu, dia memaklumi dan sudah terbiasa dengan sifat yang dimiliki keponakannya ini.

"Kalau begitu aku akan kembali ke mejaku..." Ucapnya langsung keluar dari ruangan Fukuzawa.

Sampai diluar langsung saja dia menghempaskan tubuhnya ke kursi di sebelah Atsushi dengan muka menghadap meja, mengabaikan tumpukan file yang menggunung.

"Bagaimana? Berhasil???" Tanya Naomi sangat penasaran yang langsung dijawab "gagal..." oleh [Name].

"Ahh...gawat..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bungou Stray Dogs Group LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang