Pindah

46 5 1
                                    

"Whaaatt!!", teriakku baru bangun tidur. "Ma, kenapa tiba-tiba?"Kamu nya aja yang ga kepo tentang ini. Udahlah, kamu beresin aja barang-barang kamu biar ga telat.", jelas mama dengan santai, iya saking santaynya sampai-sampai mama ga lihat kepanikan aku yang,, WOW.

Dengan keterpaksaan aku mulai berkemas. Yah entahlah, aku juga tidak tau bagaimana aku bisa bertahan ditempat baru itu. Akh, aku ingin hari ini cepat berakhir.

Tapi tunggu, Clara dan Louis harus tau tentang ini. Aku berpikir akan mengajak mereka ketemuan setelah selesai berkemas.

"Haduh, capek juga sih. Gue chat Cebong ama Pita aja kali ya?! Tapi tunggu, hape gue mana? Jangan bilang nyasar lagi tu hape, omaigad pikun amat dah gue.", sambil mengumpat aku berusaha mencari benda kecil tapi asik itu.

Selang beberapa menit akhirnya aku menemukan benda itu yang ternyata bersembunyi dibalik bantal yang aku tiduri. Tanpa jeda lama aku langsung chat grup dengan Clara dan Louis.

Jennie :"Guys, ngumpul yuk!"

Jennie :"Woi, gua spam ni."

Jennie :"WOIII!!"

Clara :"Apaan sih, ganggu aja."

Jennie :"Ngumpul nyok!"

Clara :"Tanya Cebong sono!"

Jennie :"Bong, oi. ngorok lu ya?"

Louis :"Apaan sih?"

Jennie :"Ngumpul yuk!"

Louis :"Kuy."

Jennie :"Di tempat biasa ya, sekarang."

Louis :"SEKARANG???!!"

Jennie :" Jangan banyak alasan. Semua musti dateng. Ya udah, bye."

Louis :"Yeyeyeye. OTW."

Aku bersiap-siap untuk ketemuan sama mereka. Aku ga sabar lihat tampang terkejoet mereka dengar aku pindah.

Sebuah Ketikan UsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang