Love First Sight

Prolog

Huft.

"Iya nih,gue udah nyampe.Lo dimana,anjir?" Tanya seorang gadis pada yang sedang menelfon. Ia mengedarkan pandangan nya kesemua arah. Setelah tidak menemukan sosok yang sedang dicarinya ia semakin geram

"..." mendengar jawaban di seberang sana,terbesit di otaknya untuk memberikan pelajaran pada orang itu.

"Eh congek! Kalo lo niat buat jemput gue,lo seharusnya dateng lebih duluan daripada gue! Udah dah gue gedeg ama lu!" geram gadis itu.

"..."

"bodo amat nyet!" kesal nya.

"#@$*!(@...-"

Tut.tut.

Sangking geram dengan sepupu nya,ia pun memutuskan sambungan telfon itu secara sepihak. Lalu ia berjalan menuju ke starbuck yang ada di bandara Soekarno-hatta.

Yap.

Dia baru saja sampai di Jakarta. Hanya untuk menuruti keinginan orang tuanya yang memintanya pindah. Sebelum itu ia bersekolah di Australia,tepatnya di sydney.Disana,ia tinggal bersama paman dan bibinya.Selain itu,ia juga berfikir bahwa mungkin saja dengan pindah ke Negara kelahirannya,maka mantan pacarnya tidak akan mengejarnya lagi. Karena,menurutnya jarak antara Australia-Indonesia tidak lah dekat, dan membutuhkan waktu yang lumayan lama.

Dan dengan ia pindah, gadis itu juga dapat melupakan kelakuan bejat mantan pacarnya dan sahabatnya yang berkhianat padanya. Tepatnya mantan sahabatnya. Yang membuatnya memiliki trauma jika berhubungan lagi.

Gadis itu sempat tidak setuju dengan keinginan orang tuanya untuk pindah ke Indonesia.Karena baginya,di Australia telah banyak kenangan yang telah ia buat dengan sahabat-sahabatnya dan mantan pacarnya yang brengsek.

***LFS***

Setelah menunggu sekitar setengah jam, sepupu laknat nya pun datang dan langsung menyambar minuman gadis itu.

"Lo emang gak ada malu nya ye,otak lo kemana? Lo donorin ke udang? Dimana mana kalo nyambut sepupunya dateng tu seharusnya lo peluk,atau gak nangis histeris karena udah lama ga ketemu. Bukan malah ngambil minuman orang!" cerocos gadis itu,karena merasa dongkol dengan sepupunya itu.

Dan sepupunya hanya melihat gadis itu dengan datar sambil lanjut menyeruput minuman gadis itu. Tak ada respon dari lelaki itu.

"Serah lo aja deh,capek gue, baru juga nyampe,udah orang gila aja lawan gue." pasrahnya saat melihat kelakuan laki laki yang ada di depannya. Sialnya,laki laki itu adalah sepupu nya.

"sorry ya, gue bukan bencong yang selebay itu. Gue laki tulen,bukan kaleng kaleng. Lo ga percaya? Mau gue tunjukin sekarang?detik ini?di tempat ini?" sambar lelaki tampan itu.

Gadis itu pun menyerengit jijik saat mendengar celoteh sepupunya yang tidak berguna itu. Ia hanya menghela nafas dengan berat hati.

Serah lo. Pasrah gadis itu. Lagi.

"Lo seriusan sepupu gue ? Cakep juga lo. Kalo bukan sodara udah gue gebet juga lo. Mantan lo bego juga ternyata.Kebanyakan makan terigu,kayaknya ya." Tanya sepupu gadis itu,yang di lanjutkan dengan senyum jahil nya.

"Sialan! Ga lucu bego! Dari mana aja sih lo? Lama banget sih. Lumutan gue disini,mana diliatin mulu sama orang orang,gue tau kalo gue kelewatan cantik. Tapi,gue risih diliatin terus." Oceh gadis itu pada sepupunya. Memang benar apa yang ia ucap kan banyak yang meliriknya saat orang orang sedang sibuk berlalu lalang dan menyempatkan untuk menggoda gadis itu.

"Gue boker dulu,lo banyak bacot dah, kalo gue nahan boker nanti jadi penyakit, trus nanti penyakit boker itu makin parah kalo gue nahan cuma buat jemput lo,pas gue jemput lo ternyata nanti udah keluar dikit,gue si udah pasti bakalan keluar dikit kalo gue nahan boker,nanti pas gue samperin lo,pasti gue di liatin banyak orang, lo nya juga bakalan malu,mana aromanya menyerbak kemana mana,seolah olah wangi aroma pizza, trus lo-"