1

40 3 4
                                    

"Heh gembel, Sono lu! Jangan kek rakjel ngapa, dasar miskin kuota!" Yoyo menghempaskan gue dari kasur kebangsatannya. Iya gue lagi nguntit wifi di kamar Yoyo yang super hampa ini.

"Heh hewan melata! Gue gini itu bukan berarti rakjel yang ngemis kuota ya! Gue ini hanya dalam masa penghematan! Ngerti nggak lo!" Jelas gue nggak kalah nyolot sama si Yoyo. Bahkan mata gue udah siap loncat gara gara ndelikin Yoyo.

"Halah miskin aja ngeles!"

"HE kalo gue miskin lo juga miskin goblok! Kita itu lahir dari lubang yang sama tapi beda tahun ye!"

"Gak nyambung, dasar siluman anjing! Sono lu pergi jauh jauh, jijik gue ewh!"

"Halah bacot!!" Gue keluar dari ruang laknat milik Yoyo.

Gue masuk kekamar. Kamar gue nuansa hitam dengan berbagai benda benda favorit anak remaja kece yang berceceran. Oh jangan tanya kenapa? Gue jijik buat bersih bersih. G.

Bukan, bukan jijik sih. Bisa dibilang tarlalu malas buat nyentuh seinci pun!

Aroma mint yang menyeruak. Bisa buat siapa aja anteng di kamar gue. Tapi ya gitu, kadar ketidakrapiannya diatas rata rata.

Gue ngeluarin ponsel buat calling calling sobat karib gue. Sena.

"Sen,"

"Paan njing!"

"Selo mbak brow,"

"Paan sih he?SONG HEA?"

"Main kerumah gue sen,"

"Males"

"Yaah padahal gue dapet kontak cogan lagi,"

"Sip Otewe!"

Gue tau umpan yang paling tepat buat hewan melata seperti Sena. Sahabat gue dari Orok cuy.

Oke gue belom memperkenalkan diri, jujur aja gue itu putri bungsu ratu elizabeth yang tertukar dengan emak emak rempong yang nyasar di Rs tempat ratu elizabeth lahiran.

Oke fiks kelihatan banget gue ngigau nya. Halah cibir aja, jangan muna. Hm

Udah lah njing jangan diajak bacot guenya. Nama gue Song Hea adik dari song yunhyeong dan bisa dipanggil Yoyo.

Kalian pasti udah bisa nebak siapa bokap sama nyokap gue kan.

Gue punya tiga sahabat. Satu cewek, ya itu Sena yang tadi gue telpon. Sama dua cowok, namanya Hanbin sama bobby. Iya mereka berdua itu keturunan mikroorganisme nggak ada otaknya tapi gue sayang. Hm

Btw, ini sena kok lama ya?

"HEEAAAKUUHH" benerkan, dia itu sejenis mamalia yang dipikirin aja nongol. Sama muka yang nggak bisa biasa, alaynya ngelebihi kadar normal.

"Goblook! Gendang telingan gue!" Gue teriak didepan telinga officialnya. Dan gue masih ngelus ngelus telinga gue yang tidak bisa dipastikan baik baik saja.

"Ihh Hea, Telinga mulus Sena kan jadi lecet," Sena ngerengek megang dua daun telinganya.

"Bodo,"

"Ish, mana kontak cogannya?" Muka Sena berubah antusias, iya lah, dia itu pengagum serta penghayal cogan tingat galaksi.

"Nanti, Anterin gue beli kuota!" Gue berdiri buat ganti baju. Dan Sena masih cemberut.

Gue udah selesai make jaket sama hotpants aja biar gak ribet dan narik Sena yang nggak ada mood buat nganterin gue. Tapi gue ya bhodoamhat.

Gue sama Sena jalan kaki aja biar hemat. Toh konternya nggak jauh. Kesana sambil ngesot aja sampai.

Pas udah sampai si Sena kejang kejang gara gara lihat penjaga konternya. Iya, lagi lagi cogan. Astaga, malu maluin goblok.

Stupid_jjk✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang