DUNIA PERCINTAAN, BAB 1.

42.1K 938 11
                                    

Alena Damiati Queen, seorang wanita 25 tahun memiliki paras wajah yang cantik seperti artis Korea, Jepang, dan Asia barat. Lebih kebanyakan sekitarnya mengatakan Dirinya seperti wanita barat timur tengah.

Seorang model yang cantik tinggi serta tubuh yang ramping. Pada saat pertemuan dengan seorang Pria. Rekan bisnis infotainment mengundang dirinya datang untuk bekerja sama dengan Perusahaan Modeling.

Lena memang bekerja sebagai modeling handal dan profesional. Tidak diragukan jika banyak perusahaan terkenal ingin mengontrak Lena kerja sama dengannya.

Saat ini Lena berada di satu gedung tinggi perusahaan infotainment terkenal di Negara Spanyol

Lena yang setelan baju warna hitam dilapisi dalaman warna putih serta rok ketat selutut. Rambut di gerai panjang. Dirinya masuk ke dalam lift.

Di dalam lift banyak yang memperhatikan Lena dengan pakaian formalnya. Lena yang cuek tidak memperdulikan sekelilingnya. Lift terbuka tepat di depannya. Lena keluar dari lift melangkah kaki kurus dan panjang ke sebuah ruangan di sana.

"Ada yang bisa saya bantu, nyonya," sapa sekretaris di sana. Dengan angkuh Lena menatap lekat wajah sekretaris itu.

"Sandy, ada? " tanya Lena dingin.

"Nyonya sudah berjanji dengan tuan Sandy?" tanyanya kembali.

"Apa saya harus memberi janji dulu pada bos Anda? " Lena bertanya kembali kepada sekretaris itu.

Lama menunggu jawaban dari sekretarisnya ia pun mendecak kesal.

"Kau juga tidak bisa menjawab. Jadi percuma buang waktu saya." Berlalu Lena menuju ke ruangan Sandy.

"Tunggu Nyon ...." Sekretaris belum sempat menghentikan Lena di ambang pintu yang mulai terbuka.

Di sana Sandy yang sedang bercumbu dengan stafnya. Wanita itu tercandu gairah dari Sandy. Suara desahan mulai terdengar oleh Lena.

Lena kembali mendekat melihat tingkah seorang pria pewaris terhormat melakukan hal yang menjijikkan sekali.

Desah wanita itu yang tinggal sejengkal rok mengekang kaki untuk di masukan kejantanan Sandy.

Lena kembali menutup pintu pelan dan mendehem keras. Cumbuan mereka terhenti.

"Ehem!"

Sandy menoleh mendapatkan Lena berada di dekat pintu mengusik kemesraan mereka. Wanita itu langsung berbalik badan memakai baju nya kembali. Sandy mengancingkan kembali mengunci celananya.

Sebelum wanita itu pergi, Sandy mengecup bibir wanita itu sekali. Wanita itu pun pergi karena terasa sangat malu sekali. Dari mata Lena menatap tajam pada wajah wanita itu.

Menjijikkan, batin Lena.

"Apa yang buat kau datang kemari." Sandy duduk di sofa telentang kaki ke atas meja. Lena berjalan dan duduk di sofa salah satu di sana.

"Begini cara kau memperkerjakan orang di sini dijadikan nafsu bejat mu?" tanya Lena dingin menyudutkan hati pada Sandy. Sandy tersenyum miring.

"Kau cemburu?"

"Cemburu kau bilang, heh!" Lena senyum kecut.

Sandy kembali berubah wajah datar dan serius. Percakapan mereka saat ini tidak seperti biasanya.

"Apa yang buat kau ke sini." Di ulang kembali pertanyaan Sandi ke Lena. Lena membalas tatapan mata milik Sandy.

"Batalkan kontrak perusahaan GDA," jawab Lena tegas.

"Membatalkan? Apa hak kamu membatalkan kontrak dari perusahaan," balas Sandy bertanya kembali.

"Aku tidak tertarik dengan sistem program mereka," jawab Lena tetap tidak berkedip mata yang masih lurus menatap mata Sandy.

Sandy terbahak tertawa. Lena mendelik melotot tidak percaya.

"Apa yang kau tertawakan? Apa itu lucu?" sikut Lena mulai kesal.

"Kau itu yang lucu. Mereka menyukaimu. Kau malah menolaknya. Apa kau tidak ingin menjadi terkenal seperti artis lainnya?" jelas Sandy.

"Terserahlah. Pokoknya aku tidak mau. Titik!" Lena berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan Sandy.

Sandy yang melihat tubuh ramping Lena membuat dirinya frustasi. Kalau saja ini bukan soal bisnis kerja. Mungkin Sandy sudah lama mencicipi tubuh wanita itu.

***

Lena keluar dari gedung tinggi itu dan ia sekali lagi mendongak menatap langit yang amat cerah dan menerangi seluruh kota ada di sini. Hari ini ia merasa kesal dan juga bertambah bete. Dia masuk ke dalam mobil yang di parkirnya itu lalu ia hidupkan mesin mobil sport merah meninggalkan pekarangan tempat biadab itu.

Dalam perjalanan menuju tempat pemotretan, suara gendang bas mobilnya terdengar sangat keras. Seisi jalanan melaju dan melewatinya pun terdengar sangat nyaring ketika mobil sport merah milik Lena melewati satu per satu mobil tersebut.

Tiba di tempat tujuan yaitu pemotretannya, ia pun turun dari mobil. Dan membuka pintu belakang mobilnya mengambil semua perlengkapan dirinya itu. Selama menjadi model, Lena tidak pernah mencari jasa asisten atau manajer mendampinginya. Baginya ia akan menambah beban ketika kegiatan pemotretan bertambah jadwal.

Suara derapan tapak kaki menginjak lantai bergedung tinggi itu. Beberapa rekan kerja yang sibuk merias wajah, rambut, suara jepretan kamera di studio. Lena merebahkan tubuhnya, dengan wajah kekesalan saat menemui pemuda sialan itu.

Seseorang waria menghampiri Lena yang kini melepaskan perhiasannya di letakkan di meja rias. Waria itu bernama Joni. Dia adalah penata rias kepercayaan Lena, selama Lena masih berada di perusahaan modeling Spanyol. Belum ada yang bisa menandingi kesuksesan Lena di bidang hiburan iklan majalah ternama.

"Kau kemana saja? Kau tahu, ini sudah jam berapa? Yang lain sudah menunggumu!" omel Joni menarik perlengkapannya untuk merias wajah Lena itu.

Lena memilih membisu, saat ini ia perlu menenangkan pikirannya. Ia masih kesal atas sikap Sandy menolak untuk membatalkan kontrak di sampaikan kepada ia sendiri.

Kemudian seseorang menghampiri Lena, dengan wajah panik dan tersengal-sengal karena berlari. Pasti akan terjadi sesuatu pada kehidupan Lena selanjutnya.

"Lena! Ini buruk, kabar buruk! Apa benar, kau membatalkan kontrak dari perusahaan GDA?" ucap Hana masih mengatur nafasnya terputus-putus.

Hana Louis Angelina, ia juga seorang model seperti Lena. Tapi posisi Hana jauh dari Lena. Posisinya hanya sebatas periklanan sampo yang keluaran baru. Beda dengan Lena jadwal penuh dan selalu mendapat kontrak kerjasama dengan perusahaan lainnya.

Joni menghentikan rutinitas saat ucapan Hana membuat dirinya ikut shock. Karena tidak biasanya Lena membatalkan kontrak kerjasama dengan salah satu perusahaan ternama di Spanyol. Joni sangat tahu prinsip dan ambisi Lena, karena Lena adalah wanita yang paling sukses di kalangan manapun.

"Apa itu benar Lena? Kau benar-benar membatalkan kontrak kerjasama dengan GDA? Bukankah GDA itu adalah cabang anak perusahaan dari pewaris muda bernama San ...."

Joni belum selesai berbicara dan Lena mendengus kasar, ia saat ini benar-benar butuh ketenangan dan berita serta gosip itu begitu cepat dari dugaannya.

"Bukan urusan kalian!" ucap Lena datar dan dingin.

Joni dan Hana saling memandang satu sama lain. Bukan bermaksud mereka mengikuti urusan ini. Karena permasalahan akan menjadi heboh dan pasti akan terjadi lebih mengejutkan untuk hidup Lena jika berurusan dengan pihak pewaris muda seperti Sandy Gabriel Alexander.

Lena bangun dari duduknya, ia tidak memedulikan dua manusia masih menatap kebingungan atas sikapnya. Yang sekarang ia lakukan itu adalah untuk membatalkan kontrak dari perusahaan GDA.

Bukan itu saja, banyak yang harus ia lakukan. Bukan karena ia sengaja membatalkan secara mendadak. Sesuatu yang harus dihindari dari netizen media massa. Lena sudah lelah dengan pekerjaannya, ia harus mencari jalan lain untuk bisa keluar dari dunia hiburannya.

***

Cerita ini sudah saya garap dan sudah saya revisi, jika bertemu kembali dengan tulisan kurang enak dibaca, boleh diberi komentar....

DUNIA PERCINTAAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang