0.2

8 3 0
                                    

"ayah, adel berangkat." teriakku.

perutku sangat sakit karna belum sarapan. ah sarapan, pagi ini aku tidak mendapatkan kekerasan lagi dari ayahku saja aku sudah sangat bersyukur.

aku selalu berangkat pagi pagi karna aku paling tidak suka telat datang ke sekolah. dan ya tentu saja di sekolah hanya ada aku, penjaga sekolah dan siswa yang sedang piket.

"adel?" aku menoleh saat mendengar nama ku.

ah, kak taeyong

kak taeyong menghampiri ku dan jalan seraya menggenggam tanganku yang membuat pipi ku bersemu merah.

aku menghentikan langkah, "kak, kita mau kemana?"

kak taeyong tersenyum. ya tuhannn nikmat mana lagi yang kau dustakan...

"sarapan lah. dateng jam segini kamu pasti belum sarapan kan"

"eh iya sih belum, tapi aku sama sekali gak laper kak. beneran" tiba tiba saja suara suara aneh dalam perutku berbunyi menandakan bahwa perutku butuh asupan makanan.

"gak laper kata kamu?" kata kak taeyong sambil mengacak acakan rambutku yang sudah ku tata rapih rapih.

"ihhhh, kak taeyong! rambutku jadi kayak gunduruwo kan, entar aku malu masa most  wanted sekolah sarapan bareng sama gunduruwo "

"gunduruwo apa nya orang cantik gitu kok"

kami sudah sampai di kantin sekolah lalu kak taring memesankan ku nasi uduk dan teh manis hangat.

~~~•~~~

sikap ku yang tadi nya sangat canggung dengan keberadaan kak taeyong perlahan memudar.
tidak terasa kini kita sudah menjalani status kita sebagai sepasang kekasih sudah menginjak dua bulan.

selama dua bulan ini belum banyak masalah yang terjadi, penggemar kak taeyong disekolah pun terima jika kak taeyong menjadi kekasihku karna sejauh ini aku selalu berprilaku baik pada mereka semua jadi tidak ada yang segan untuk membullyku.

perihal ayah ku, dia setuju saja tentang hubunganku dengan kak taeyong. justru beliau terlihat akrab dengan kak taeyong.

"adel, dipanggil sama kak taeyong" tania teriak agak keras dari ujung pintu padahal jelas jelas aku hanya berada beberapa meter dari badannya. aku pun mengisyaratkan pada tania untuk bilang ke kak taeyong bahwa aku sedang tidur.

aku masih kesal pada kak taeyong karna tadi pagi ia bilang bahwa ia akan menjemputku tapi kenyataan nya tidak. aku justru telat karna menunggu kak taeyong menjemputku terlebih dijalan aku kehabisan bensin karna aku berpikir besok pagi akan dijemput oleh kak taeyong jadi aku tidak mengisi bensin.

"kak, kata adel, " tania mengucapkan sambil meniru gaya isyarat ku tadi.

huft, kenapa teman teman ku bodoh semua ya?

tiba tiba saja kak taeyong masuk dengan gaya sok keren nya, ya walaupun emang keren sih. aku memandang kak taeyong dengan wajah malas.

"masih ngambek ya?" ucap kak taeyong sambil memainkan jemari ku.

aku menolehkan wajah ku ke arah jendela. kenapa tuhan menciptakan lelaki yang kebanyakan gak peka sih?

kak taeyong menarik dagu ku dan mencium sekilas bibirku. aku lantas melebarkan mataku.

"kAK TAEYONG IH APA BANGET SIH UNTUNG KITA CUMA BERDUA DISINI!"

kak taeyong senyum penuh kemenangan, dia memang paling suka memancing emosiku. katanya aku terlihat lebih lucu dan imut saat sedang marah marah.

"kalo lagi rame juga aku tetep nyium kamu kok, del"

"gatau ah ! minggir !" aku menendang paha kak taeyong yang menghalangi ku untuk keluar dari kursi.

karna sudah kelelahan menendang akhirnya aku melompat lewat meja dan lari dari kak taeyong. aku pun mendengar kak taeyong yang sudah meneriaki nama ku berulang kali.

kalian tahu tidak apa yang aku lihat saat aku telat tadi kan? ternyata kak taeyong juga telat dan dia tidak telat sendirian, dia datang berdua dengan kak jennie. terlebih dia tidak langsung masuk kelas tetapi malah ke belakang sekolah dan merokok, dengan kak jennie tentunya. tidak. kak jennie tidak ikut merokok, tetapi saat kak taeyong merokok kak jennie terus memeluk lengan kak taeyong dengan erat. kak taeyong bahkan tidak terlihat risih sedikitpun.

tentu saja aku cemburu!

selama pacaran, aku tidak pernah dekat dengan lelaki manapun. tapi kak taeyong? lihatlah sendiri

aku berlari masuk ke toilet perempuan dan bersembunyi disalah satu bilik agar tidak ketahuan kak taeyong. memikirkan nama nya saja sudah malas sekali.

"tadi pagi gue dicium taeyong dong lis"

"lo gila ya? taeyong bukan nya masih sama si adel?"

"yaelah masih juga pacaran belom kawin"

aku memanas setelah mendengar itu. aku langsung keluar dari bilik dengan kondisi yang sangat emosi yang sudah bersiap untuk meminta penjelasan pada kak taeyong.

aku melihat kak taeyong tengah berlari ke arahku, "ADEEEL"

"kak, jujur sama aku tadi ga jadi jemput karna apa?"

"karna mamah aku minta anterin ke pasar dulu. kamu udah denger penjelasan aku kan?"

"kak taeyong pikir aku percaya?"

tidak semudah itu

"oke, aku jujur. aku jemput jennie. tapi jemput doang kok beneran"

"kayak nya jujur aja susah banget ya kak?" ucap ku lalu berlari meninggalkan kak taeyong yang sudah mematung. sepertinya ia sudah sadar bahwa aku telah mengetahui tadi pagi ia mencium kak taeyong. .




.

.

fatamorgana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang