Deva menghentikan mobilnya di tempat parkiran sekolah andalannya. Yang bahkan di aspalnya, dengan sendirinya deva berikan piloks bertulisan DR. Lisa membeku saat tiba tiba Deva menggenggam jemarinya, menautkan jemari mereka satu sama lain.
Dengan wajah datarnya, Deva berjalan di koridor dengan tangan yang bertautan dengan Lisa, menghiraukan beberapa orang di koridor yang menatap keduanya dengan tatapan tak percaya, ini pertama kalinya Deva dan Lisa berjalan berdampingan seperti ini.
Raka menatap Deva dengan tatapan tajam sekilas lalu mengalihkan pandangannya sinis.
"Deva kesambet apaan?"bisik Vernon ke arah Raka pelan
Raka hanya diam. Sedangkan Kevin, perlahan tersenyum tipis melihat Deva yang mulai perlakukan sahabatnya dengan lembut.
Natan membelalak saat Deva melewatkan mereka begitu aja dengan Lisa, Lisa menatap Daniel yang menatapnya dengan tatapan dalam, seakan menyalurkan kepedihannya kepada Lisa.Satu kelas Lisa mendadak hening saat Deva menuntun Lisa masuk kelas hingga duduk di mejanya. Deva melirik sekeliling kelas Lisa dengan tatapan tajamnya lalu menatap Lisa lekat.
"Nanti pulang, gue anter."ujar Deva datar seraya menatap Lisa lalu pergi.
"Heh,curut!"
Deva menaikkan sebelah alisnya lalu menghentikan langkahnya. Jennie dan Rose sudah berdiri di hadapannya dengan tangan menyilang di dada dan menatap Deva dengan curiga. Deva menatap keduanya dengan alis menaik dan datar.
"Kesambet apaan lo?! Ngerencanain apaan lo?!"tanya Rose dengan nada mengancam.
Deva diam dan mengalihkan pandangannya malas.
"Woy,jawab! Awas lo ya kalo sampe lo mau baperin Lisa doang abis itu nyakitin dia lagi!"bentak Jennie
"Jen.."tegur Jess
"Sssst! Diem!"ujar Jennie.
Deva menatap Jennie dan Rose dengan datar secara bergantian.
"Bacot lo pada."ujar Deva santai lalu menggeser tubuh Jennie dan Rose dan pergi.
"Heh!"teriak Rose kesal saat Deva melengos begitu aja.
Rose dan Jennie langsung mengelilingi Lisa dengan mata membelalak.
"Lis? Abis kejadian apaan nih?! Kok Deva berubah drastis?!"tanya Jennie histeris
Lisa menghela nafasnya,"panjang."
"Ya ceritain!"protes Rose
Akhirnya Lisa mulai menceritakan awal mula dimana Deva mengajaknya ke club, mengacuhkannya, hingga Lisa hampir di 'perkosa' oleh Raka dan Deva cuek, dan saat Deva menghajar Raka habis habisan untuk menolong Lisa.
Jennie dan Rose menepuk kedua tangan mereka heboh, beda dengan Jessica yang tersenyum senang lalu memeluk Lisa.
"Untung lo gak kenapa kenapa, Lis.."bisik Jessica
"LO UDAH DIPEGANG MANANYA AJA SAMA RAKA?! HAH?!"ujar Rose histeris
"Ros! Congor!"protes Jennie
"Lo juga congornya gede!"
Jennie langsung menutup mulutnya rapat rapat.
"Enggak kok.. dia kemaren baru nyium gue, untungnya belum lebih, Deva langsung dateng."
"Aaaaa! So sweeeet!"sorak Rose dan Jennie bersamaan.
Lisa dan Jessica hanya bisa terkekeh melihat aksi dua sahabatnya yang dari Australia itu terlihat semakin konyol.
-
Di gudang markas geng Deva, suasana berubah. Hening. Deva duduk di ujung, Raka di ujung. Keduanya enggan menatap satu sama lain apalagi menegur. Natan, selaku yang paling tua, hanya bisa menghela nafasnya lalu perlahan memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT (JK x LS) (SUDAH DINOVELKAN)
Novela JuvenilPerjuangan Lisa memiliki kekasih alcoholic,kasar, playboy, dipermalukan setiap saat seperti Deva yang hanya membuatnya menangis tiap saat. Haruskah Lisa bertahan dengan hubungan ini? Hanya demi aib yang ia coba tutupi? (Sekuel: STAY) Sudah terbit no...