Aku telah dewasa tapi aku kesulitan mengingat masa kecilku. Ingatan terakhirku hanya waktu kejadian itu
Dulu aku dan ibuku tinggal di sebuah desa dekat hutan. Ada beberapa rumah disana.
Aku sering bermain-main dengan kelima temanku yang juga tinggal bersama ibu mereka. Seperti biasa ketika liburan sekolah kami bermain dalam hutan, kami bermain petak umpet. Giliran 1 temanku yang jaga, kami langsung berlari mencari tempat sembunyi.Aku berlari masuk agak lebih dalam. Aku sebelumnya belum pernah masuk ke bagian ini maka ketika kulihat sebuah bangunan aku heran ternyata ada rumah di dalam hutan. Aku memanjat pagar dan dari jendela melihat ke dalam rumah. Sesuatu hal yang aneh aku melihat sebuah meja bundar di atasnya ada 5 cangkir coklat yang masih panas.
Selagi memikirkan siapa penghuni tempat ini tiba-tiba samar-samar aku dikejutkan teriakan salah satu temanku, beberapa menit kemudian menyusul teman-temanku yang lain. Aku tidak tahu yg terjadi, yg terdengar hanya teriakan penderitaan yang sangat mengerikan. Aku takut dan keluar dari rumah itu, berlari dan terus berlari hingga sampai rumah. Aku menceritakan hal ini pada ibu.
Lalu ibu menyuruhku masuk kamar. Aku sempat mendengar ibu menelpon ibu2 temanku menanyakan apakah anak-anaknya sudah pulang. 10 menit kemudian aku mendengar mobil-mobil bersirene berdatangan.
Aku melihat keluar rumah dari jendelaku dan melihat ibu ikut bersama mereka.Kini aku sudah siap untuk mengetahui apa yg terjadi setelah itu. Di kantor polisi aku membaca arsip. Dikatakan bahwa para polisi bersama para ibu mendatangi rumah itu. Di meja makan yg berbentuk bundar kepala teman-temanku di taruh di atas kursi dengan menghadap secangkir coklat yg masih panas. Dan di sebuah kamar mereka menemukan mayat-mayat lain yg berjumlah 50 org tanpa kepala dan beberapa mayat sudah disitu selama 2 tahun, mereka berasal dari berbagai kota. Aku bergetar waktu membaca dokumen itu. Dan yang membuatku merinding adalah ketika polisi sudah membersihkan area itu dan mereka kembali kesitu di meja makan bundar itu kembali terhidang 5 cangkir coklat panas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Creepy;
TerrorKau yakin ingin membaca cerita ini sendirian? Tidak, mungkin seseorang yang ada di belakangmu itu akan ikut membacanya. Cerita disini gak semuanya murni buatanku sendiri, tapi aku yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dengan tambahan secuk...