3. Hukuman

32 4 1
                                    

Beberapa orang dengan santainya memakan makanan yang sudah dipesan oleh mereka dari luar dan ditemani oleh minuman dingin yang menyegarkan di tenggorokan mereka, sesekali mereka makan sambil bercerita dengan diisi canda tawa. Sudah biasa bagi mereka buat memakan makanan yang sebenarnya di larang oleh sekolah untuk memakan makanan dari luar, bukan namanya Geng Black Ross yang mematuhi peraturan sekolah bahkan mereka sering bolos sekolah dan mengadiri lomba Dance yang sering mereka ikuti.

"hahaha lo berdua memang mudah bangat ya membuat pak Joni sampai emosi gitu" tawa Sava

"bukan Dalva dan Dava jika tidak membuat pak Joni jadi migran" sahut Dalva

"pasti Pak Joni sekarang sedang menyumpah serapah pada lo berdua" kata Jackson

"itu mungkin saja, apalagi gua sama Dalva membuat pak Joni harus ngejar-ngejar kami seperti fans gila yang ngejar-ngejar artis saja" celetuk Dava

"hahaha kalian suda tau aja gimana buat pak Joni jadi seperti itu" kata Calista yang  masih tertawa karena mendengar cerita dari kedua teman lekaki tersebut.

ceriatany bermula dari Dalva dan Dava yang ketahuan membolos, namun bukan Dalva dan Dava namanya jika tidak bisa mencari cara agar lolos dari pak Joni.

"Kalian berdua ngapain manjat pagar sekolah?" tanya Pak Joni

"aduh pak kita mau nyelamatin kucing yang di kejar sama tikus pak" jawab Dalva

"memangnya tikus bisa ngejar kucing?, bukannya tikus itu makanannya kucing" sahut pak Joni

"ada pak tikus yang ngejar kucing" ujar Dava

"gak ada, kalian berdua jangan bohong dan segera ikuti bapak" titah pak Joni

"kita ngak bohong pak, pak mau buktinya tu" tunjuk Dava kearah seorang anak yang sedang duduk menonton film kartun Tom And Jerry.

Pak Joni yang melihat kearah yang di tunjuk oleh Dava hanya terpengagah karena perkataan yang di lontarkan oleh Dava.

"Dasar kamu Dava itu film kartun" ujar pak Joni

"tetap aja kan pak kita harus nolongin makhluk hidup yang sedang membutuhkan bantuan" kata Dalva sok bijak

"bukan hanya kucing yang mau kita tolongin saja pak, kita juga harus menghadiri pemakaman ayah dari Ayam kakenya Laba-laba ibunya seekor ikan dari buyutnya singa dan yang meninggalnya keponakan tersayang mereka sih telur katak" kata Dalva gawur

melihat pak Joni yang masih binggung dengan perkataan mereka membuat Dalva dan Dava menggunakan kesempatan itu buat melarikan diri dari hukuman yang akan diberikan kepada mereka berdua. Pak Joni yang baru sadar di permainkan oleh kedua anak itu langsung saja berteriak nama mereka berdua dan langsung saja bergegas mengejar kedua anak laknat tersebut.

"Dalva, Dava dasar anak kurang ajar" teriak Pak Joni

Sedangkan Dalva dan Dava hanya tertawa mendengar teriakan dari Pak Joni yang mudah sekali di permainkan oleh mereka.

                              ~~~~~>>>>>><<<<<<~~~~~~

Calista dan Gengnya memasuki kelas karena jam pelajaran yang sudah di mulai, selama jam pelajaran Calista nampaknya merasa tidak tenang karena sesuatu yang kini sedang ia pikirkan, sejak kejadian kemarin mengenai pembentukan Tim Cheerleader membuat Calista tidak senang dan di tambah lagi orang tuanya yang memaksa dirinya agar mengikuti kegiatan tersebut.

"Cal lo ngak papakan?" tanya Rasya

"gua ijin ke UKS dulu, gua pengen sendiri" jawab Calista

Rasya hanya mengangguk saja dan melepaskan Calista pergi ke UKS setelah mendapatkan ijin dari guru yang sedang mengajar di kelas mereka. Calista melangkahkan kakinya memasuki ruangan UKS tersebut dan mendudukan bokongnya di tepi tempat tidur tersebut, tidak lama kemudian pintu pun terbuka dan menampakan sosok yang tidak asing bagi Calista.

"ngapain lo kesini?" tanya Calista ketus

"gua pengen ngomong sama lo" jawab Pria itu

"ngomong aja gua ngak budek" jawab Calista

"lo harus setujuh dengan kegiatan tersebut" kata Pria itu to the poin

"gua ngak akan pernah setujuh dengan kegiatan tersebut, dan juga ini kehidupan gua dan gua sama sakali tidak suka jika orang lain mengusik kehidupan gua" jawab Calista dan langsung membaringkan dirinya di ranjang tersebut, "jika tidak ada yang pengen lo ngomong lo bisa tinggalin gua sendiri di sini Darrell" lanjut Calista yang masih memejamkan matanya 

"lo pikirkan ini baik-baik, lo memiliki keuntungan jika mengikuti kegiatan tersebut" ujar Darrell "kesepakatan" lanjutnya kemudian meninggalkan ruang UKS tersebut

setelah kepergian Darrell, Calista pun memikirkan maksud dari perkataan Darrell yang sedikit aneh, apalagi Darrell juga pasti tau mengapa harus mengadakan kegiatan tersebut dan yang tambah aneh disini adalah mengapa Darrell ingin mengikuti kegiatan tersebut, itulah pertanyaan yang muncul di dalam benak Calista.

"apa gua harus mencari tahu" gumamnya "ah!!biarin aja,  lagi pula itu bukan urusan gua" lanjutnya


                   ~~~~~<<<<<>>>>>~~~~~

setelah pergantian jam pelajaran kini waktunya jam Ekskul, jam yang menjadi favorit dari geng Black Ross dengan adanya jam itu membuat mereka bisa menghabiskan waktu mereka dengan melakukan hobby mereka dengan mengikuti Ekskul Dance.

Mereka semua kini berkumpul diruangan BR (Black Ross), kini semua sudah berkumpul dan Calista pun mulai membicarakan sesuatu.

"ada yang ingin gua sampaikan ke lo semua" kata Calista

semua yang mendengar perkataan Calista kini berbalik menatapnya dan meminta ia melanjutkan perkataannya

"gua akan ikut kegiatan Cheerleader itu, tujuan gua menggikuti kegiatan itu untuk membuat kesepakatan dengan keluarga gua, jadi untuk itu gua minta pendapat lo semua, kalian mau ikut apa kagak?" lanjut Calista

Semua orang yang berada di tempat itu menatap Calista dengan tatapan tidak percaya, karena baru kemarin Calista menolaknya dan kini ia malah menyetujuinya.

"Cal bagaimana lo bisa ngambil keputusan secepat ini?" tanya Krisyel

Calista pun kembali mengingat kejadian di UKS tadi, ia terus memikirkan maksud dari perkataan Darrell, setelah cukup lama Calista memikirkannya akhirnya ia pun mengerti maksud perkataan Darrell jika ianmengikuti dan memenangkan lomba itu maka kehidupannya tidak boleh di atur-atur seenaknya dari kedua orang tuanya itu.

"jadi bagaimana pendapat lo semua?" tanya Calista

"Fix kita bakalan ikut, gua juga setuju, jika kita memenangkan kegiatan tersebut kedua orang tua kita tidak perlu mengatur-ngatur kehidupan kita seenak jidat mereka" kata Sava

"baiklah kita semua setuju" kata mereka semua

Calista tersenyum memandang mereka semua "gua hubungin bu Intan sekarang" ujar Calista

setelah menghubungi bu Intan, Calista kembali menatap teman-temannya satu persatu "mulai lusa kita sudah bisa mulai latihan, dan pelatih kita berasal dari luar" ujar Calista


TBC

jangan lupa memberi Vote ya, maaf jika kali ini ceritanya pedek karena aku lagi kehabisan ide, yang terlintas di kepala ku yang sekarang sedang ku tulis, sekali lagi tolong di Vote ya.




CheerleaderWhere stories live. Discover now