[0.2]

543 132 22
                                    

  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  





☆☆☆ 






Nanti tolong ingatkan Ten untuk datang ke kuil dan menyumbangkan uang makannya selama tiga hari untuk berterimakasih pada dewa yang telah menyelamatkan harinya. Mungkin memang benar jika di balik semua kesialan akan ada keberuntungan yang terselip di antaranya, bahkan kali ini keberuntungan besar datang pada Ten setelah penantian panjang dan melelahkan.

Dua belas tahun terpisah tanpa sedikitpun berbalas kabar, dan keajaiban membawa mereka kembali bertemu.

Ten, di usia dua puluh empat tahunnya benar-benar tidak pernah menyesal telah meninggalkan hidup enaknya di Korea Selatan sana demi mencari tambatan hatinya yang telah lama hilang.

Lee Taeyong adalah orangnya. Orang yang selama ini Ten cari-cari. Sosok yang berhasil membuat hatinya merasakan kecemasan selama bertahun-tahun. Takut tidak pernah bertemu lagi, Ten sangat takut itu tidak akan pernah terjadi.

Dan sekarang orang itu ada di sini, menyantap ramen instan yang tadi dia beli di konbini tanpa melepaskan pandangan dari Ten yang juga melakukan hal sama. Suasana remang ruang makan membuat netra Ten bergerak menelisik raut muka yang Taeyong tunjukkan.

Dalam diam, Ten menganggumi lekuk wajah tidak berubah banyak itu. Masih tetap sama, terlebih sepasang mata dan bibir yang selalu membuatnya iri. Tapi biarlah rasa iri menjadi sekedar rasa iri. Ten sama sekali tidak ingin memiliki wajah seperti Taeyong. Cukup Taeyong saja yang seperti itu, tampan dan berkharisma.






"Dari dulu Ten benar-benar nekat, ya." Taeyong mengambil tisu untuk mengelap mulut. " Ingat dulu kau pernah memanjat pagar rumahku yang cukup tinggi hingga terjatuh dan bahumu terluka hanya karena ingin menjengukku yang sedang sakit."

Ringisan keluar dari bibir Ten ketika mendengar cerita nostalgia. Tentang Ten yang menjadi sangat panik ketika mendengar Taeyong sakit, membolos sekolah dan nekat memanjat pagar rumah Taeyong karena tak ada satupun orang mau membukakan pagar dan berakhir dengan sendi bahunya bergeser karena jatuh begitu keras.

✅赤い糸 (Akai Ito) ☆ TaeTenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang