PROLOG

25 6 2
                                    

Bagiku semua ini tak berarti.
Semua ini hampa.
Tanpa kalian tau aku lah yang paling hancur.

Ku coba tuk tegar.
Bagaimanapun caranya,
kamulah satu satunya.

Semua yang kau berikan
ku terima dengan lapang dada.
Aku tak peduli orang menganggapku apa.

Mungkin ini cara
cinta bekerja.
Atau mungkin seperti katamu
bahwa memang akulah manusia paling naif.

Namun ada kala saatnya
lelah itu datang.
Sakit itu terasa,
dan hancur seketika.

Semua ini percuma,
sebesar apapun ku kejar,
dia selalu berlari kedepan,
menjauh dan hilang.

Mimpiku sederhana
hanya dengan kita berjalan berdampingan.
Bukan kamu yang selalu di depan.

Kamu tak pernah tahu
apa yang ku rasakan.
Apakah bisa sedikit saja kamu berbalik dan menungguku.

Sekali lagi mimpiku cuma satu.
Jika kamu sudah berada di depan.
Sementara aku menjadi bayangan semu.

Bisakah kamu berbalik dan menungguku.
Hati ini perlu di tata.
Kepingan ini tak merata.
Lelah dan sakit ini masih terasa.

Bisakah kau sekali saja mengerti akan aku yang tak berarti.
Sekali saja kau peduli.
Biar waktu yang menanti

—Azura

AzuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang