5

7 3 0
                                    

Yang namanya sahabat akan selalu datang saat lo butuhin dia:)

Tiarassffraa_54

****

Author*pov
Gue hanya diam, gue rasanya beruntung banget sumpah punya 'sahabat' kek rangga.

"Loh kok diam??? Ayok" ajaknya sambil genggam tangan gue.


Gue hanya diam dan kami berjalan berdua dengan suara detak jantung gue yang lagi maraton dan langkahan telapak kami.

Rasanya dunia ini cuman punya gue dengan rangga. Mudah-mudahan kami bisa selamanya kek gini.

"Lah lo ngapa? Kok bengong?" ujar rangga yang buat gue terkejut.

"Hehehe" jawab gue.

Tiba tiba ada suara orang nangis.

"Su su su suara apa tu ngga?

"Nggak tau"

Tiba tiba aja ada benda yang jatuh.

Dengan spontan gue takut dan peluk rangga, rangga yang kaget pun membalas 'pelukan' gue.
Sumpah gue rasa nyaman banget sama pelukan hangat rangga. Rasanya dunia cuman punya kami berdua. Untung aja orang udah nggak ada jadi nggak ada yang lihatin kami pelukan di tempat umum kayak di sekolah itu.

Karna gue segan sama rangga, gue pun lepas pelukan hangat itu. Rangga yang kagetpun ikut melepas pelukan hangat itu.

Gue jadi salting gara gara rangga peluk gue tadi. Tapi tiba tiba rangga pegang tangan gue dan bilang.

"Yok, tapi ambil tas lo"

"Hah? Oke"

Sekarang tangan gue ada di genggaman rangga. Dan kami berdua berjalan di seluruh penjuru sekolah karna kelas gue ada di ujung banget.

Dan akhirnya gue dan rangga sampai di kelas gue.

Gue bukak pintu kelas gue dan terpampanglah wajah IBLIS.

Hah??? Iblis??? Canda canda guys, maksudnya tu ridho.

Ridho??? Ngapain dia disini??? Kok dia belum pulang??? Mari kita tanyakan.

"Loh? Lo kok belum pulang sih" kata gue

"Gue yang harusnya nanya sama lo, ngapain lo cabut dan jalan sama si bresek ini" katanya sambil lirik ke arah 'rangga'.

"Apa lo bilang?" kata rangga sambil mendaratkan kepalan tinjunya ke pipi kiri ridho.

Gue hanya diam, sambil lihatin mereka kelahi. Gue juga coba lerai mereka.

"Maksud lo apa rid? Brengsek?" kata gue.

"Lo tanya aja sama dia" sambil dorong gue dan pergi dari sini.

Dan gue balikin posisi badan gue ke arah rangga.

"Maksudnya dia apa ngga?"

"Udah, nanti gue jelasin di mobil, sekarang ambil tas lo sekarang"

Gue langsung ambil tas gue dan kami pun pergi dari sekolah kami. Dan kami pun masuk ke mobil dan menuju ke rumah gue.

"Jadi gini, gue sebenarnya sama ridho tu kembaran, jadi dia pindah ke sekolah gue karna dia pengen buat gue menderita" kata rangga.

Dan gue hanya ngangguk dan minta maaf.

"Maaf ya, gue hampir salah paham sama lo"

"Iya, ga pa pa kok, gue ngerti" jawabnya santai.

To FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang