PERTEMUAN

182 19 3
                                    

Seharusnya dia mendengarkan Suhon untuk membawa mobil. Tapi dia bersikeras ingin berjalan kaki ke minimarket agar dapat merasakan udara malam yang dirindukannya. Penyesalan memang datang terakhir. Dan paparazzi-lah yang datang lebih awal. Sebab orang-orang seperti itu mungkin sudah mengikutinya sejak keluar dari agensi.

"Dasar orang-orang tak berkemanusiaan! Aku hanya ingin ke minimarket saja tak bisa tenang" gerutunya dalam hati.

Orang itu menunggunya di dalam minimarket hingga ia meninggalkan tempat itu. Dia melihat lagi ke arah belakang dan menemukan fakta bahwa yang mengikutinya adalah perempuan dengan pakaian serba hitam lengkap dengan masker dan kacamata hitam. Anehnya orang itu tidak membawa kamera.

Kegelisahan mulai melandanya. "Dia ini siapa? Apakah stalker?! Aku harus cepat kembali!"

Ternyata dugaannya benar, orang itu adalah penguntit. Semakin ia mempercepat langkah, semakin cepat pula wanita itu mendekatinya. Tanpa berpikir panjang ia langsung berlari dikesunyian malam dan menerjang udara dingin dengan pakaian tipisnya. Ia terus berlari dan merasa agensinya terlalu jauh untuk dicapai. Padahal waktu ia berjalan dari agensi ke minimarket tidak membutuhkan waktu yang lama.

Dia terus berlari dengan pikirang yan bercampur aduk di benaknya. Sesaat kemudian ia melihat ke belakang dan wanita itu telah tertinggal jauh. Pandangannya yang tidak lurus ke depan dan brak! Ia menabrak mobil di depannya. Akhirnya ia terjatuh dan meringis kesakitan. Si penguntit yang semulanya berhenti menjadi kembali mengejarnya.

Tentu saja pemilik mobil terkejut, sebab mobil yang baru saja dimatikannya telah ditabrak oleh seseorang tepat di pintu pengemudi. Awalnya ia hanya memandangi pria itu dari jendela mobilnya. Lalu pria itu mengetuk kaca jendela dengan keras dan berusaha membuka pintu mobilnya yang membuatnya ketakutan. Dia berpikir bahwa mungkin pria itu orang jahat yang hendak menyakitinya.

Dia buru-buru menghidupkan mesin mobilnya. Akan tetapi ia tercegat oleh penampakan wajah pria itu. Pria itu melepaskan masker yang dikenakannya dan mendekatkan wajahnya ke kaca itu. Nafasnya tersenggal-senggal dengan mata yang menatap tajam sang pemilik mobil. Bagaikan tersihir, wanita itu langsung membuka kunci mobilnya dan dengan sigapnya pria itu masuk ke tempat duduk penumpang.

Tanpa aba-aba wanita itu membawanya menjauh dari tempat itu. Bersamaan dengan itu, ia melihat lagi ke belakang dan memastikan bahwa orang itu. Dan sang penguntit itu masih disana yang juga tersenggal-senggal. Dia membalikkan tubuhnya sembari memejamkan matanya lekat-lekat.

 Dia membalikkan tubuhnya sembari memejamkan matanya lekat-lekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Untung saja aku tak tertangkap. Kenapa kau lama sekali membukakan pintunya?!" ucapnya sedikit kesal.

"Bagaimana bisa aku tahu kalau itu kau dan berkeliaran malam-malam begini." jawabnya sedikit heran.

"Aku bukannya berkeliaran, aku hanya ke minimarket dan bertemu orang itu."

"Orang yang mana?" tanyanya heran sambil melihat kaca spion.

ADDICTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang