TERKEJUT

66 13 1
                                    

.
.
.
.

Ceye belum bisa memejamkan matanya. Dia masih memikirkan kembali bagaimana awal mula kejadian ini. Dia melamun selama beberapa saat hingga ia kembali tersabar dan menatap Mina yang sudah tertidur lelap.

"Apa yang kau mimpikan sampai kau begitu takut kutinggalkan?" Gumamnya dengan nada rendah yang menenangkan.

Diwaktu yang sama suara gemuruh datang dari arah luar. Ceye menatap cahaya yang mengintip masuk ke dalam kamar akibat lampu dari balkon. Hujan pun turun dengan derasnya menyelimuti malam mereka. Ceye menatap lurus kearah jendela dan mulai merasa mengantuk.

"Hm... dingin..." rengek Mina sambil merapatkan tubuhnya ke Ceye.

Ceye memalingkan wajahnya perlahan kearah Mina. Dia memberikan tatapan sendu sambil meletakkan tangannya disisi wajah Mina. Ceye mengusapkan jempolnya ke pipi kanan Mina dengan lembut. Kemudian jempolnya bergerak ke arah bibir Mina dan menyentuh benda kenyal itu. Tidak hanya menyentuh, Ceye juga sedikit menekannya dengan jempolnya. Ceye merasa ada yang berdesir dari dalam dirinya.

Ceye tersentak atas tindakannya itu, demi mengalihkan pikirannya ia berusaha menarik selimut yang semula hanya menutupi kaki mereka. Gerakannya cukup kuat sehingga ia mengganggu tidur perempuan itu. Akan tetapi Mina tidak membuka matanya melainkan semakin mendekatkan dirinya dengan cara melingkarkan tangannya ke tubuh Ceye.

Ceye melambatkan tangannya menarik selimut keatas. Menutup matanya lekat-lekat dengan hembusan napas panjangnya. "Tuhan, jika sekali lagi saja kau mengujiku. Maka aku akan melompat dari balkon."

*****

Jungkook sangat gelisah menatap layar ponselnya sejak pagi. Dia sedang menunggu pesan dari seseorang selama beberapa hari belakangan. Pesan yang mungkinmembuatnya senang atau bahkan akan merusak suasana hatinya hingga beberapa hari ke depan.

"Kau kenapa?" Taehyung melempar pertanyaan itu karena sangat penasaran.

"Ah.. tidak hyung." Jungkook tersentak.

"Katakan saja, pesan siapa yang kau tunggu?" Tanyanya kembali.

"Sebenarnya aku mencoba mendapatkan nomor Nayeom melalui seseorang. Dia akan mengirimnya jika sudah mendapat ijin," kata Jungkook. "Bahkan bila Nayeom menolak, dia akan tetap memberiku kabar."

Taehyung mengangguk. "Sudah berapa lama kau menunggunya?"

"Sudah lebih dari seminggu. Ini membuatku gila." Jungkook menjatuhkan ekspresi sedihnya ke bawah. "Ada yang bilang perempuan itu sangat dekat dengan Nayeom, tapi dia bukan staf disana."

Taehyung menaikkan sebelah alisnya. "Siapa namanya?"

"Dia menyuruhku memanggilnya Noona," balasnya.

Sebelum Taehyung dapat melanjutkan percakapan itu, pelatih menari mereka telah hadir dan bersamaan dengan member yang lain untuk melanjutkan aktivitas mereka hari itu. Jungkook beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju meja di dekat pintu. Sebelumnya ia mengirimkan sebuah pesan kepada seorang perempuan yang dipanggil noona itu untuk mendapatkan kejelasannya. Jungkook ingin bahwa perempuan itu memang bisa dipercaya serta membawa kabar gembira untuknya.

*****
Mina mengerutkan dahinya pagi itu. Kepalanya terasa berat dan matanya masih menolak untuk terbuka sepenuhnya. Tubuhnya pun sulit digerakkan, bukan karena ototnya yang kaku. Akan tetapi ada sesuatu yang menahan tubuhnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADDICTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang