"Kumohon jangan pergi'', ucapku lirih seraya melihat punggungnya pergi menjauh menghilang di tengah keramaian Tokyo di malam yang bersalju di bulan desember ini.
Aku hanya bisa pasrah menerima keputusannya untuk mengakhiri hubungan ini. Memang sudah jadi resiko memilihnya yang lebih muda dariku untuk dijadikan pasangan. Emosinya yang belum stabil sangat amat membingungkan. Hingga akhirnya dia mencampakkan ku.
Menyusuri malam yang padat ini lah yang ku lakukan seraya berkelut dengan pikiran ku yang berkecamuk.
Dentingan musik yang ku dengar di sebuah cafe dengan gaya barat membuat ku tertarik untuk mengunjungi cafe tersebut.Dari tulisan yang tertera di depan cafe, aku ketahui jika nama cafe ini adalah chococafe.
Cafe dengan gaya barat ini dipadu dengan warna coklat tua yang dilengkapi pemanas yang diletakkan di pojok ruangan memberikan nuansa hangat saat pertama kali memasuki cafe ini.
Brukk...
"Ah, aku minta maaf membuat baju mu jadi kotor. Aaku terlalu fokus kepada telepon genggam ku hingga tak menyadari kau ada di depanku'', ucap laki - laki itu seraya membungkukkan badan.
Ah baju ku kotor, bagaimana ini.
"Tidak apa - apa. Aku yang menghalangi jalan. Akan kuganti kopi mu''
"Ah, terima kasih banyak. Sebaiknya aku memperkenalkan diri, nama kuYamadaHiru''
"Aku Aizawa Yuki'', dia lelaki yang lumayan cerewet. Imut menurut ku.
===
"Aizawa - san ini tisu basahnya untuk membersihkan baju mu, untung saja aku selalu membawanya di tas ku''
"Terima kasih Yamada - kun''
Ya, sekarang kami sedang duduk di meja yang sama. Lumayan pikir ku untuk berkenalan dengan orang baru agar aku bisa sedikit melupakan masalah ku. Ya sedikit.
Dari obrolan kamu, ku tahu bahwa dia adalah kakak kelas ku dan dia menyukai makanan manis. Sungguh imut untuk ukuran remaja laki - laki sepertinya.
"Aizawa - san, kalau aku boleh tahu, mengapa mata mu terlihat sembam?'', tanyanya seraya menatap ku dengan matanya yang hitam itu.
"Hehehe... aku habis putus cinta'', jawab ku seraya menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal.
"Yaampun, lelaki mana yang tega menyakiti mu?! Aku tak habis pikir laki - laki itu menyia -nyiakan perempuan semanis diri mu'', ucapnya dengan geram yang mampu membuat diriku terdiam beberapa saat. Kurasa pipi ku memerah, ah memalukan.
===
"Baiklah kalau begitu aku pulang dulu ya, karena sudah terlalu larut'', ucapnya.
"Bolehkah kita bertukar idline?'', ah untuk apa aku meminta nya.
"Tentu saja. Ini idlineku''
"Kalau begitu sampai jumpa besok di sekolah'', ucapku dengan senyum dengan senyum yang mengembang. Ah aku malu mengucapkan nya. Dia terlalu tampan.
"Iya'', balasnya dengan senyum yang teramat manis bagi ku.
-Fin-

KAMU SEDANG MEMBACA
Salju di Bulan Desember
RandomDalam rangka memperingati anniversary IOC Writing Project yang ke 4, maka grup ini menggelar challenge menulis dengan tema "SALJU DI BULAN DESEMBER". Berikut adalah karya lomba yang dikirimkan peserta dan beberapa karya member IOC Writing Project u...