Part 33

3.1K 408 235
                                    

Happy Reading^^

*Spesial part Jungri*

Di part ini Author buat alur waktunya lebih cepat karena konflik yang sebenarnya ada di part ini.


#Jimin pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Jimin pov.

7 bulan kemudian...

Rose dan Seulgi sama-sama berada di rumah sakit, beberapa minggu yang lalu Rose di larikan ke rumah sakit akibat mengalami kontraksi hebat.

Bayi dalam kandungannya yang sudah menginjak 9 bulan meninggal dalam kandungan, aku sama sekali tak menyangka Rose akan kehilangan bayinya seperti ini.

Sedangkan Seulgi sekarang akan melahirkan di usia kandung yang baru menginjak usia ke 9 bulan, dokter Jisoo bilang kalau ia harus melahirkan lebih awal.

Aku tak yakin Seulgi bisa melahirkan secara normal, apalagi bayi kami lahir bukan pada bulan dan prediksi dokter. Namun jika Seulgi sudah merasa tidak kuat, aku akan mengambil jalan sesar.

Selama masa persalinan, aku terus menemaninya yang terus berjuang untuk buah hati kami, sampai semua keringat dan airmata bercucuran.

"Gwenchana, jika kau sudah tidak tahan. Kita bisa ambil jalan sesar." saranku karena tak kuasa melihatnya kesakitan seperti ini.

Namun Seulgi menggeleng, menolak tawaranku. Dia terlihat tegar dan semakin kuat untuk melanjutkan apa yang harus ia perjuangkan untuk buah hati kami.

"AAAAAAAA...." teriak Seulgi di dorongan terakhirnya, ia terkulai lemas di iringi dengan tangisan bayi yang telah berhasil Seulgi lahirkan.

Aku tak kuasa menahan haru kala Dokter Jisoo datang menghampiri kami berdua dengan senyuman bahagia. "Syukurlah, terima kasih Seulgi-ya."

"Selamat tuan dan nona Park, bayi kalian berjenis kelamin laki-laki." ungkap dokter Jisoo membuatku semakin bersyukur, begitupula Seulgi yang hanya dapat tersenyum bahagia.

Setelah bayi kami di bawa ke ruang khusus bayi, aku keluar dari ruangan persalinan untuk melihat bayiku. Namun tiba-tiba eomma datang menghampiriku.

"Eomma, anakku laki-laki. Cucumu berjenis kelamin laki-laki." ungkapku antusias, namun eomma terlihat bingung untuk berbicara. Entah apa yang memenuhi pikirannya sekarang.

Raut wajah eomma berubah sedih dan khawatir. "Mengapa kau sebahagia ini? sementara Rose kehilangan bayinya dan dia sangat depresi karena itu." ungkapnya membuat senyumanku memudar.

"Aku tau eomma, tapi Rose hanya butuh waktu untuk menerima semuanya. Aku yakin dia akan kembali normal, terlebih lagi ada Hanbin disampingnya." timpalku menjelaskan kondisi Rose tidak akan terlalu mengkhawatirkan karena dia hanya butuh waktu pemulihan dari depresi.

Wedding Dress (M) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang