Part 10

4.3K 497 81
                                    

Happy Reading^^




#Seokjin pov.

"Cepatlah tidur, besok aku akan pergi pagi-pagi sekali. Kalau kau terlambat bangun aku akan meninggalkanmu."

Hanya dengan ancaman seperti itu dia bisa tertidur setelah aku memastikannya terlelap karena suara dengkuran halusnya cukup ku dengar dari jarak sedekat ini.
Tanpa melepaskan pelukanku, aku ikut memasuki alam mimpi.















Keesokan paginya....

Aku terbangun kala merasakan tubuhku di pukul-pukul kecil oleh seseorang, siapa lagi kalau bukan yeoja yang semalam tidur bersama denganku. "Hahhh, apa sih? Aku masih mengantuk."

"Ini sudah jam 8 pagi dan kau masih mengantuk, ini sudah hampir siang. Katanya kau mau pergi pagi-pagi sekali." timpalnya yang spontan saja membuat kedua mataku terbuka sempurna, jangan bilang aku yang terlambat.

Kudapati Joohyun tengah cemberut sembari melipat kedua tangannya di depan dada, aku bergegas turun dari atas ranjang untuk bersiap-siap. Sementara langkahku tak luput dari pandangannya, bisa-bisanya aku terlalu nyaman dalam tidurku sampai bangun kesiangan.

Setelah bersiap, kami berdua menikmati sarapan yang telah di siapkan oleh pihak hotel. Ya meskipun sarapan kami sedikit terlambat.

"Sebenarnya kita mau pergi kemana lagi? Apakah kau tak merindukan Korea?" tanyanya yang sukses membuatku mengernyit, tampak sekali kalau dia ingin segera kembali ke Negara asal kami. Tapi jadwal penerbangan selanjutnya itu lusa, jadi masih cukup lama.

Aku menggeleng dalam menjawab pertanyaannya karena sudah biasa bagi seorang pilot masuk dan keluar dari Negaranya, apalagi aku adalah pilot Internasional.

Setelah sarapan, kami berdua bergegas menuju ke suatu tempat dengan mobil yang telah ku sewa bersama dengan sopirnya selama beberapa hari ke depan, hari ini aku akan membawanya ke sebuah taman bunga indah yang masih berada di Dubai.

Lihatlah sekarang, setelah sampai di lokasi. Joohyun jadi tidak bisa diam, ia berjalan riang kesana kemari mengambil beberapa gambar dirinya dengan bunga-bunga disana. Ck, dasar norak.







Brugh

Aku yang tengah sibuk memperhatikan Joohyun tak sengaja di tabrak oleh seorang yeoja yang tampaknya begitu lemas hingga secara spontan aku membantunya berdiri tegak hingga mendapati wajah yang pernah kulihat sebelumnya.

"Solbin-ssi, kau kah itu?" panggil Joohyun sembari menghampiri kami berdua dan tampaknya khawatir pada yeoja bernama Solbin itu, aku mulai mengingatnya. Dia adalah yeoja yang kemarin malam Joohyun tolong.

Yeoja itu mulai menangis setelah memeluk Joohyun, entah apa lagi masalahnya sekarang. "Eonni, aku ingin bercerai dengan suamiku." ungkapnya membuatku dan Joohyun yang mendengarnya terkejut.

"Mengapa? Apa yang terjadi padamu sampai kau mau bercerai dengan suamimu?" tanya Joohyun lembut sembari melepaskan pelukannya lalu menghapus airmata yeoja bernama Solbin itu dengan kedua tangannya.

Aku memperhatikan keduanya, lebih tepatnya memperhatikan Joohyun yang begitu perduli dan lembut pada orang yang bahkan baru ia kenal kemarin malam. "Sebaiknya kita bicara di tempat yang lebih nyaman." ajakku pada keduanya.

Kami bertiga kini duduk di depan meja restoran sekalian memesan makan siang, meskipun begitu aku tak mendengarkan percakapan mereka berdua. Jadi, aku hanya menikmati makanan dan minumanku sembari memperhatikan pemandangan.

Namun tatapanku tertarik pada yeoja bernama Solbin itu, mengapa dia beberapa kali ku pergoki tengah memandangku seperti itu? Aneh sekali.

Setelah puas bercerita dan waktu terasa begitu cepat, kami bertiga berada di dalam mobil dan kedua yeoja itu masih saja asyik berbincang. Namun pembicaraan mereka berdua kali ini membuatku sedikit tertarik.

Wedding Dress (M) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang