Namaku Nova Kartina Rafa. Umurku 17 Tahun. Aku duduk dibangku SMA. Tepatnya di SMA Taruna Jaya. Disitu aku mengambil jurusan IPS, karena aku tak mampu masuk di jurusan IPA.
Hari yang masih gelap serta hawa yang begitu dingin, membuat orang-orang malas untuk bangun darinya. Tetapi tidak denganku, aku setiap hari harus bangun pagi, karena aku juga akan berangkat ke sekolah setiap pagi. Antara rumah dan sekolah, sangatlah jauh dan setiap pagi aku menggunakan angkutan umum.
Sampai-sampai aku lupa untuk sarapan pagi. Dan aku sering dimarahi karena tidak sarapan pagi.
Ya resiko rumah jauh dari sekolah, setiap harinya harus bangun pagi agar tidak terlambat.
Aku berangkat dari rumah pukul 05.30. Dan akan sampai di sekolahan pukul 06.30. Jarak tempuh ke sekolahan mencapai 1 jam, jika itu tidak macet. Jika macet jarak tempuhnya melebihi satu jam.
Pernah dulu berangkat sekolah pukul 05.30 dan sampai di sekolah pukul 06.45, ya itu karena macet, macet, dan macet parah.
Setelah menempuh satu jam, alhamdulillah tadi diperjalanan ramai lancar. Ketika aku di parkiran sekolah, aku melihat sahabatku yang sudah stay menungguku di sana.
Kita bersahabat sudah 4 tahun, sebelum SMA, kita sudah bersahabat. Namanya carlina kartika putri. Dia orangnya baik, cantik, pintar, cerewet, agak tomboi, dan berani melawan cowok.
Ketika aku dibully, dia selalu marah dan dia akan bertindak langsung kepada yang membullyku. Dia pokoknya sahabatku sekaligus malaikat pelindungku.
Seperti Kak Alden, dia anak IPS kaya aku tapi dia kakak kelasku, dia lumayan pinter, dia jago banget main basket, dia agak dingin, dan dia kalau sekali ngomong langsung ke batin.
Tapi dia ganteng kok. Carlina dan dia sering berantem. Karena Carlin gak terima jika aku di bentak-bentak atau apa. Soalnya aku punya riwayat yang gak bisa menerima suara bentakan atau suara yang menganggu pikiranku. Jika aku mendengarnya, aku langsung menangis dan suara itu akan terngiang-ngiang terus dipikiranku.~~~\\\\\\\~~~
Flashback onAku berjalan menuju perpustakan. Gini-gini anak ips ada yang rajin ke perpustakaan. Saat aku menuju kesana, bertemulah aku sama kak Alden. Dia natap aku tajam banget astaga, merinding aku liatnya. Aku putuskan untuk menunduk dan aku gak berani natap dia.
Aku memutuskan untuk berlari untuk menghindari serangan suara dia.
Eh setengah aku berlari, dia memanggilku.
"Woy cupu sini."
Aku tergagap ketika dia memanggilku.
"Ehm, a a dda a a ppa ya kak?""Selow, gw gak apa-apain lu kok."
"Oh ya terus mau apa?" Ucapku mulai normal.
"Gw cuman mau minta duit dong."
Seketika aku membelalakan mata. Apaa? Cuman minta duit? Dih kakel kok miris banget yak gapunya duit.
Akhirnya aku ngeluarin duit 10 ribu. Dia pun nerima duit pemberian dariku dan dia langsung nerawang duit serta memberikan protesan.
"Kok cuman 10 ribu? Yang banyak dong." Protesnya."Dih gak mau kak, uangku tinggal dikit. Tadi cuman bawa 20 ribu. Yaudah ya kak duluan bye." Aku pun meninggalkannya dan segera menuju ke perpustakaan.
Aku sempat mendengarkan ocehan dia dan aku menanggapinya dengan senyuman tipis.Flasback off
Kak Alden kalau gak ngebentak aku ya dia malaki aku. Dia kaya gak modal banget gitu. Masa malak adek kelas? Cewek pula? Gak gentle banget wkwk.