48. Hujan IV

25 6 0
                                    

Hujan lebat telah mengguyur kota sore ini.
Namun selepas itu,
Senja pun masih saja ingin hadir, Untuk menemani perjalanan pulang para pecintanya.
Ia nampak mengintip di balik gelapnya awan mendung. Menyiratkan semburat indah warna jingganya.
Dan seiring kepergiannya di balik Lapisan horizon,
Rindu ini kembali menyeruak masuk ke dalam dada.
Memaksa hati turut merasakan pilunya.
Tak sabar menantikan hari esok tiba.
Hari dimana kita bisa saling bertatap mata.
Meleburkan rindu yang telah lama beku,
Sekali lagi.

Di setiap masa nampaknya selalu ada saat yang tak mudah untuk berbicara,
Tapi tidak gampang untuk diam. Kita tidak tahu pasti bagaimana persisnya kata-kata akan diberi harga,
Dan apakah sebuah isyarat akan sampai.
Di luar pintu,
Pada saat seperti ini,
Hanya ada mendung,
Atau hujan,
Atau kebisuan,
Mungkin ketidakacuhan. Semuanya teka-teki.

By : Tarisa
1 Januari 2019

Kiasan Seniman Kata 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang