➷amnesia, 02

4.1K 623 212
                                    

ᴀᴍɴᴇsɪᴀ
02. ᴋᴏʀᴏ sᴇɴsᴇɪ

•──────⋅☾✯☽⋅──────•

KARMA memberikan bunga pada Okuda, tepat di kelas, di depan teman-teman, di depan Koro-sensei, dan di depanmu yang pasti. Hatimu memanas? Oh tentu saja, Karma yang notabenenya adalah tunanganmu itu memberikan bunga pada wanita lain?

Oke, sebenarnya sih tidak masalah. Lagi pula dari pada diberi bunga seperti orang mati lebih baik kau diberi cake atau es krim. Lebih mengenyangkan dari pada diberi bunga seperti orang mati.

Aku tidak menginginkan bunga, tetapi kenapa setelah melihat mereka, aku jadi menginginkannya?

Kau hanya menatap mereka tidak suka, berbeda dengan teman temanmu yang malah bersorak menyebutkan nama otp mereka. Termasuk Koro-sensei, yang sekarang wajahnya berubah menjadi pink dan malah memotret Karma dan Okuda.

Dari pada kau terus terusan panas melihat aksi Karma pada Okuda, kau langsung saja pergi ke hutan untuk menenangkan pikiran.

Saat asik bersantai pundakmu dipegang oleh sesosok gurita kuning, yang jelas adalah Koro-sensei.

"Nfufufufu~ Sepertinya ada yang tidak suka melihat kemesraan Karumana di kelas." Kata Koro-sensei padamu.

"Bukan tidak suka sensei." Balasmu.

"Ehhh? Lalu?"

"Jika aku bilang pada sensei, tolong jangan bilang pada yang lainnya ya?" Sebenarnya kau ragu membocorkan rahasia pertunanganmu dengan Karma, tapi sekarang kau sedang butuh tempat curhat.

"Ha'i, sensei tidak akan membocorkannya pada siapapun." Jawab sensei, kau menghela nafas sebelum bercerita.

"Aku dan Karma itu sudah bertunangan 2 tahun."

"Nyuuyaaa?? Apakah itu benar (l/n)-san? Kau tidak berbohong kan?"

"Untuk apa aku berbohong, lihat ini." Kau menunjukkan cincin tunangan kalian, yang kau gunakan sebagai liontin kalungmu.

Di cincin itu tertulis nama 'Akabane Karma.'

"Nyuuyaaa!?? Apakah Karma-kun juga mempunyai cincin yang bertuliskan namamu (l/n)-san?"

"Karma juga mempunyai nya, tetapi tak pernah memakainya, dia selalu menyimpannya di kamarnya."

"Lalu kenapa kau tidak marah saat Okuda-san berpacaran dengan Karma?" Tanya Koro sensei kepo.

"Sebelum aku benar sah, menjadi istrinya aku tidak punya hak melarang dia apapun koro sensei..." Kau menjeda kalimatmu sebelum kau yakin akan bertanya.

"Bagaimana cara menyembunyikan perasaan diam-diam tanpa diketahui bahwa kita mencintainya, Koro sensei?" Tanyamu, dan senang hati Koro sensei memberikanmu nasehat tentang masalah percintaanmu.

Mencintaimu dalam diam adalah pilihanku.

⋅☾✯☽⋅

SETELAH sesi curhat selesai, Koro sensei langsung kembali ke kelas untuk mengajar. Tetapi entah kenapa kau memiliki rencana untuk memotong tentakel-tentakel itu. Kau mengatakan pada Koro-sensei akan masuk terlambat karena masalah perut. Padahal kau berbohong, kau tengah mempersiapkan alat alat untuk memotong tentakel itu.

Stak! Stak! Stak! Stak!

"Nyuuyaaa!!?? Si-siapa itu!?" Panik Koro sensei, karena empat tentakelnya yang terpotong.

"Ore da yo." Katamu bergelantungan di atap, yang membuat seisi kelas sweetdrop.

Stak! Stak! Stak!

"Nyuuyaaa!? (l/n)-san!?"

Tiga tentakel kembali terpotong, membuat Koro-sensei semakin panik. Lalu kau melempar pisau anti sensei pada Koro-sensei.

"Sial meleset. Kalau begitu, aku pergi dulu Koro-sensei." Katamu langsung pergi dari kelas.

Dan itu membuat wajah Koro sensei, menjadi merah. Pertanda dia marah.

"(L/N)-SAN JANGAN MELUBANGI ATAP LAGI!" Teriak Koro sensei, yang membuatmu cekikikan.

Kau pernah melubangi atap sekolah demi membunuh Koro sensei dihari ketigamu. Konyol memang tapi malah membuatmu ketagihan, dan ini yang kesepuluh kalinya kau melakukannya.

Tanpa kau sadari dari tadi, pria bersurai apel itu mengeluarkan smirk andalannya.

"Dia memang typeku, tapi kenapa aku malah jatuh cinta pada si culun itu sih?" Gumamnya menatap Okuda yang masih sweetdrop akan kejadian tadi.

Sedangkan kau bersantai di atas pohon, yang tiba-tiba muncul Koro-sensei.

"Nfufufufu~ (l/n)-san jika memotong tentakelku bisa mengurangi rasa cemburumu pada Karma dan Okuda kau bisa memotongnya. Tapi hanya ku beri 4 tentakel." Koro-sensei menawarkan.

"Aku tidak minat." Balasmu cuek.

"Nyuuyaaa!? Kau bahkan pernah mencoba membunuhku 10 kali (l/n)-san!?"

"Hanya ingin." Balasanmu malah membuat Koro sensei terjun bebas dari pohon itu.

"Kau benar benar wanita yang unik (l/n)-san, sayang kenapa Karma-kun menyia-nyiakanmu." Kata Koro sensei yang kembali berada di dekatmu.

"Tidak masalah, selagi dia bahagia." Balasmu yang membuat Koro sensei mengeluarkan tanda O sebagai jawaban benar menurutnya.

Walaupun itu menyakiti perasaanku sendiri.

Tbc, maaf ya dikit dulu, lagi ga enak badan :(

Publis: 29 Januari 2019
Revisi: 18 Maret 2020

Amnesia ❛Karma X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang