2

24 6 2
                                    

"Semuanya 137.000 mbak.." ucap mbak kasir ramah. Beberapa detik kemudian, Gwen memberikan dua lembar uang berwarna merah muda pada mbak kasir.

"Ini mbak, kembaliannya.." ucap mbak kasir sambil memberikan uang pada Gwen.

"Makasih, mbak.."

"Oh ya, boleh minta air panas di dispenser nya gak, mbak?" tanya Gwen.

"Boleh mbak, silahkan.."

"Makasih, mbak.." ucap Gwen lalu membuka satu cup ramen instan yang tadi dibeli olehnya.

°°°

Tempat duduk depan supermarket. Pukul 11.30

"Hosh..hoshh.. gue salah beli ramen nih..levelnya bukan yang ini..hosh..hosh.." ucap Gwen sambil ngos-ngosan dan mengipaskan tangannya pada bibirnya yang terasa panas.

Tiba-tiba..

"Eh?" ucap Gwen terkejut karena ada benda dingin yang menempel di pipi kanannya.

"Rhey?" ucap Gwen sambil menoleh pada Rhey yang berdiri di sampingnya.

"Nih pegang. Pegel gue." ucap Rhey yang sedari tadi memegang sebotol air minum untuk Gwen.

"Oh?"

"Gue ngikut duduk ya?" tanya Rhey datar.

"Silahkan." jawab Gwen.

10 menit kemudian, hening. Rhey terus menatap jalan raya yang ada di depannya. Sedangkan Gwen, dia terlalu asyik dengan dunianya sendiri ralat--kepintarannya sendiri.

"Rhey." panggil Gwen dengan wajah merahnya.

"Hm?" jawab Rhey tanpa menoleh pada Gwen.

"Gue pegel nih.." ucap Gwen.

"Pegel? Dari tadi lo duduk."

"Ishh.. ini minum lo kan lagi gue pegangin, Rhey.. Pegel tau gak?" ucap Gwen. Sedangkan Rhey yang mendengar ucapan Gwen hanya bisa berdecak sebal.

"Ck, muka lo merah gitu, cepet minum! kepedesan, kan, lo?" titah Rhey sambil melirik Gwen.

"Kalo ada air minum mah, udah minum gue dari tadi.. sayangnya gue lupa gak beli minum.."

"Lo bego apa gimana, si?" kesal Rhey sambil menatap Gwen dengan dahi berlipat nya.

"Gue pinter, Rhey." celetuk Gwen.

"Itu air minum yang lo pegang lo pikir buat apa?"

"Lo gak tau, Rhey? Buat diminum lah. Ya kali buat nyuci baju. Minuman ber-ion gini masa dipake buat cuci baju. Gak banget. Gimana? Pinter, kan, gue?" cerocos Gwen ngawur.

Cantik-cantik bego.-batin Rhey

"Ck, lo itu terlalu pinter." ucap Rhey datar sambil menatap Gwen.

"Gue tau gue pinter, ya..tapi jangan muji berlebihan gitu dong, gue kan jadi malu.." ucap Gwen ngawur.

"Oi! Denger ya. Gue tau lo kepedesan dan gue tau lo gak beli minum. Ja-"

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang