2

2.2K 283 21
                                    

"No. yang Anda tuju sedang tidak...."

Tuuuuut

"Kak, ih!"

Seungmin terus mendengus kesal, pasalnya dia sudah mulai pegal menunggu kedatangan Chan sejak 2 jam yang lalu.

Hari ini, tanggal 25 November tepat dimana hubungannya dengan Chan genap satu tahun dan saat ini Seungmin masih terus menunggu Chan di sebuah Café tempat mereka pertama kali menjadi pasangan kekasih setahun yang lalu. Tentu saja semua ini Chan yang mengatur, untuk merayakan Anniversary mereka di sini.

"Masih belum datang?"

Itu Hyunjin. Salah satu sahabat Seungmin yang bekerja paruh waktu di Café ini.

Mendengar pertanyaan Hyunjin yang ke lima kalinya itu, Seungmin kembali menggeleng sambil terus menghembuskan hafasnya kasar.

"Aku sering dibuat kesal saat perayaan monthsary kami, tapi sekarang kok makin kesel sih! Aku udah nunggu 2 jam loh! 2 jam!"

Seungmin kembali merengek sambil menendang-nendang kaki meja di depannya, hingga membuat beberapa pelanggan di Café ini sontak melihat kearahnya yang di temani Hyunjin dengan wajah malunya.

"Etdah, Min. Udah jangan begini, malu heh"

Hyunjin menendang kaki Seungmin seraya melihat sekeliling dengan wajah malunya

"Bodooooooo!"

"Dek?"

Seperti kata "Simsalabim" yang selalu pesulap ucapkan untuk membuat sulapnya nyata. Kini, ketika suara itu terdengar oleh Seungmin, rengekan itu pun mereda saat itu juga.

"Eh, Chan. Buruan tuh, nyai udah ngamuk dari tadi"

Hyunjin yang menyadari kehadiran Chan akhirnya segera berdiri dan meninggalkan kedua insan itu bersama.

"Maaf ya, kakak telat"

Chan tersenyum sehangat mungkin sambil memperlihatkan sebuah buket bunga berwarna biru muda di depan Seungmin

"Happy 1st Anniversary Mbul. Kakak harap Adek akan tetap bertahan sama kakak sampai akhir"

Chan semakin mengembangkan senyumnya seraya menatap pujaan hatinya yang masih menekuk wajahnya sebal.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Empat detik

Lima detik

Dan...

"KENAPA SIH SELALU AJA BIKIN KESEL!!!!"

"SEBEL!"

Seungmin belum mengambil bunga yang masih ada di tangan Chan, kini dia lebih senang memukuli lengan Chan dan beberapa kali mencubitnya

"Aw aw, sakit aw"

Chan meringis merasakan serangan maut dari kekasihnya itu, dan secepat mungkin dia menyembunyikan tangannya ke bawah meja.

"Ahahaha iya iya ampun"

Chan tertawa ringan hingga akhirnya kembali menatap Seungmin yang saat ini memanyunkan bibirnya

"Dek?"

Beberapa detik kemudian, Chan menyadari perubahan mimik wajah Seungmin, dan kembali bertanya dengan hati-hati

"ADEK CEMAS TAUUUUUU HIKS"

Kini, bukan pukulan atau cubitan lagi yang Chan dapatkan. Tapi tangisan lucu dari kekasihnyalah yang dia dapatkan

"Aigoooo bayi besarnya kakak nangis ya hm. Sini kakak peluk"

Bangun dari duduknya, Chan segera menghampiri Seungmin yang kini terisak dalam tangisnya, seperti anak kecil.

"Maaf, kakak ga bermaksud buat telat kok sayang"

Chan semakin mengeratkan pelukannya begitupun dengan Seungmin yang saat ini masih terisak di dada bidang milik Chan.

"A-adek hiks, takut hiks"

Chan merasakan Seungmin semakin mengeratkan pelukannya

"Tenang aja sayang, kakak kan ada disini sekarang. Maaf ya udah buat adek kesal lagi"

Dengan lembut Chan mengecup pelan pucuk kepala Seungmin hingga akhirnya membuat Seungmin mulai tenang saat ini

"Jangan menghilang lagi..."

"Tidak akan..."

Happy Ending [ChanMin] Completed√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang