Anak-anak Tipo

50 6 0
                                    

Ahad,
30 Desember 2018

Adalah kunjungan kedua untukku menghirup udara khas pengungsian TIPO. Suara cepreng anak-anak tipo yang selalu merdu bahkan menjadi candu untuk dirindui. Protes kritis mereka selalu memaksaku untuk kritis juga. Seakan-akan Allaah sedang menunjukkan suatu pelajaran baru dari kerut kening mereka.

Alhamdulillah Allaah mudahkan langkah,

Allaah gerakkan tangan dan kaki,

Allaah izinkan sebuah pertemuan.

Kita? Jalani skenario dengan rasa syukur,

Kita? Luruskan niat bukan untuk pamer,

Kita? Maksimalkan langkah dan beri senyum termanis.


Untuk anak-anak tipo,
Aku berbagi tawa.

Dari anak-anak tipo,
Aku bisa belajar tentang tawa.

Anak-anak tipo dan keunikannya.

Tentang bagaimana tawa mereka bisa terlihat nyata? Padahal jelas ketakutan dimata mereka.

Tentang bagaimana langkal mereka masih kokoh? Padahal jelas kaki mereka lecet dan berdebu.

Aku belajar tentang apa yang anak-anak tipo genggam dibelakang dan hampir hilang, yaitu
"keyakinan yang selalu berani"


Kejadian tak kalah unik dan lucu adalah ternyata mata mereka sangat jeli, terutama soal snack.

Seakan-akan mereka punya cctv disetiap sudut tipo.

Merka selalu tau, siapa yang hanya dapat 4 permen, siapa yang hanya dapat 5 permen.

Merka juga tau, siapa yang kebagian snack "double" 😂


Tingkah laku mereka seakan menyeret paksa beberapa aksara dari otakku untuk kusatukan.

Seperti teka-teki sederhana untuk perasaanku.


Aku seperti mendengar backsound telah dimainkan dengan mada selow.

Lalu kuisi liriknya dengan puisi yang bukan puisi.

Bukan Puisi (Clover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang