Mereka semua menyebut kami seperti saudara kembar namun beda orang tua. Aku Nanda, dan aku menyetujui hal itu. Yang mereka sebut sebagai saudara kembar adalah Nana, dari huruf depannya saja sudah hampir mirip layaknya saudara kembar sesungguhnya tapi nyatanya tidak. Nanda dan Nana bersahabat sudah lebih dari sepuluh tahun, tapi umur kami masih sembilan tahun. Kok bisa ya, Nanda juga tidak tau kenapa itu bisa terjadi, tapi dengar cerita tadi mamanya, Nanda jadi paham kenapa bisa di hitung sepuluh tahun. Itu dikarenakan Nanda dan Nana sudah bersahabat saat masih dalam kandungan perut ibu kita masing-masing. Rumah Nanda dan rumah Nana berdekatan hanya butuh lima langkah untuk bisa mampir ke rumah untuk melakukan hal bersama. Bermain bersama, sekolah di tempat yang sama, bahkan Nanda dan Nana mempunyai bakat di bidang yang sama yaitu menari.
"Nana, hari ini kamu latihan nari di sanggar?" tanya Nanda.
"Hmm... Sepertinya tidak," jawab Nana dengan wajah yang cemberut.
"Kenapa tidak, apa kamu sedang tidak enak badan?" kata Nanda khawatir.
"Aku baik-baik saja saat ini, tapi perasaan ku hanya tidak enak saja. Seperti akan terjadi sesuatu," ucap Nana yang masih memikirkan sesuatu tapi tidak tau apa yang sedang ada dalam pikirannya.
"Hmm... yasudah kalau kamu tidak bisa datang ke sanggar hari ini, daripada kamu mikirin hal yang tidak jelas mending kita beli es krim yuk," ajak Nanda untuk menghibur Nana yang sedang kalut dalam pikirannya.
Mereka berdua pergi ke warung yang menjual berbagai macam es krim dengan rasa dan merek yang beragam. Tapi es krim yang mereka pilih adalah es krim coklat dengan taburan kacang yang dapat membuat penikmatnya jatuh cinta dalam sekali makan dan es krim itulah yang menjadi favorit mereka berdua. Sehabis membeli es krim mereka berdua bergegas pulang kerumahnya masing-masing, sepanjang perjalanan bercengkrama dengan seru itulah yang mereka lakukan. Rumah mereka sudah ada di ujung jalan, hanya tinggal menyebrang saja, namun dari kejauhan ada mobil yang melesat dengan cepat yang dilihat Nana sedangkan Nanda sedang fokus memakan es krimnya. Lantas dengan spontan Nana mendorong Nanda hingga ke tepi jalan.
"Aduh Nana, kenapa kamu dorong aku. Es krim ku jadi jatuh." kata Nanda.
"Aaaaa...." teriak Nana dengan histeris.
"Hey... Hey... Kamu kenapa?" kata Nanda yang menyadarkan Nana. Nana hanya menggelengkan kepalanya.
"Sepertinya kamu lagi banyak pikiran deh, gimana kalau kita beli es krim biar tenggorokan jadi dingin yuk," ajak Nanda. Mendengar ajakan dari Nanda, Nana langsung spontan menggelengkan kepalanya.
"Kita langsung pulang aja yuk," kata Nana langsung menarik tangan Nanda.
"Kamu ini kenapa sih," kata Nanda bingung.
"Aku mau pulang, takut kejadian buruk itu terjadi." jawab Nana dengan wajah pucat.
"Kejadian buruk apa sih maksudmu." heran Nanda.
"Sudah jangan bahas itu di sini, intinya aku mau kita pulang sekarang. Nanti akan ku jelaskan saat sampai di rumah," ucap Nana.
Mereka langsung melangkahkan kakinya menuju rumah mereka. Dan Nana menjelaskan semua yang terjadi dalam penglihatannya, untung saja Nanda tidak keras kepala sehingga kejadian itu tidak menimpa mereka.
"Untung aku mendengarkan perkataan kamu." kata Nanda.
"Makanya kamu jangan ngeyel jadi orang." ucap Nana.
"Senang deh punya sahabat yang bisa melihat masa depan."
"Ingat jangan sampai ada orang tau ya."
"Siap tenang aja."
Jumat, 7 Desember 2018
Ricky Martin
WP : ricky_martin
Instagram (RickyMartin922)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen Dan Quotes
Short StoryCerpen dan quotes dari seorang penulis amatiran wattpad yang kebelet jadi selebgram. Note (yang ada emoticon di judul cerita itu berarti cerpen ya guys. Selain dari itu adalah quotes) Selamat membaca... Instagram : rickymartin922 Musically : ricky...