Kedua kalinya Yoongi mengalami pelepasan.
Hera mengira ini cukup. Kemudian beranjak menduduki Yoongi, mengarahkan junior Yoongi tepat di lubang kenikmatannya.
Namun Yoongi menghentikannya. Memeluknya erat lalu berdiri menggendong Hera dan mendudukannya di closet. Hera sibuk mengatur nafasnya.
"Biarkan seorang lelaki melakukan kewajibannya terlebih dahulu, sayang." Yoongi smirk.
Hera kira Yoongi hanya akan tetap duduk manis dipuaskan tanpa perlawanan.
Eh...
Yoongi menekan tengkuk Hera. Menempelkan bibirnya dan memperdalam ciuman. Dengan senang hati Hera membalasnya.
Berperang lidah menyusuri rongga mulutnya satu sama lain. Tangan Yoongi membelai belahan vagina Hera yang sudah basah. Mencubit klitorisnya yang mengeras, memelintirnya berkali-kali dan menekan-nekannya terus-terusan.
Itu bagian paling sensitif. Lebih mudah cepat keluar daripada dimasukkan.
"Ahhh.." Benar sekali dia keluar.
Yoongi memberi cupang di leher Hera bersamaan pelepasannya. Tangan Yoongi masih gerilya bermain di vagina Hera. Memasukkan tiga jarinya sekaligus, mengocoknya cepat dan mengorek-ngorek isinya. Tangan satunya meremas kasar payudara Hera, mulutnya tak berhenti menyusu pada Hera. Menghisapinya, mengemutnya seperti bayi.
Ahhh.." Hera pikir Yoongi polos masalah beginian. Justru nafsunya lebih besar dibanding dirinya. Apa ini sebuah kartu rahasia? Uh, joker merah untuk Hera.
Yoongi berhenti, berdiri berjalan mengambil keran air berselang. Memandang tubuh indah Hera yang duduk lemas di atas kloset. Hera masih terengah memejamkan matanya. Menanti aksi Yoongi selanjutnya.
Yoongi Jongkok di antara kaki Hera yang mengangkang lebar. Menghadap vagina Hera yang basah kuyup. Membuka bibir vaginanya mencari klitoris, setelah ditemukannya Yoongi mempertahankan tangannya dengan klitoris Hera yang menonjol terlihat.
Mengarahkan keran tadi dengan tangan satunya di sana. Membuka keran tersebut dengan tekanan air paling deras mengarah klitoris Hera.
"Ahhh... Yoongi."
Hera mengemut telunjuknya sendiri. Menahan sensasi akibat guyuran deras air keran. Kakinya bergetar, dia baru saja keluar. Sangatlah mudah bagi wanita untuk keluar jika merangsang bagian klitorisnya.
Namun Yoongi tidak berhenti meski sudah keluar. Ini membuatnya ngilu.
Sakit.
Hera melepas tangan Yoongi di selangkangannya, menutup jalan keran air itu untuk mengucur vaginanya lagi. Dia tidak tahan dengan rasa ngilunya.
"Ahhh.. Udah." Hera berharap Yoongi cepat memasukinya.
Yoongi tersenyum evil, menarik tubuh Hera agar berdiri.
Mereka berciuman lagi.
Menyenderkan tubuh Hera ke tembok, mengangkat satu kakinya ke pinggangnya. Tanpa aba-aba memasukkan juniornya ke vagina Hera sekali hentakan.
Hera merasa perih.
Miliknya yang sempit atau milik Yoongi yang kebesaran? Hera menahan sakit itu ketika Yoongi mulai menggerakkan miliknya.
"Sakit Yoongi..." Rintih Hera.
Yoongi tidak peduli. Sepertinya sudah licin, menggerakannya lebih cepat. Hera tak kuasa menahan sakit ini. Tapi tak bisa dipungkiri sangat nikmat secara bersamaan.
Bunyi decakkan kelamin memenuhi ruang toilet ini. Sunyi sepi tiada seorangpun kecuali mereka. Hera mengemut pundak Yoongi sebagai pelampiasan. Gerakan Yoongi sangat cepat, Hera sudah terbuai karenanya.
"Akhhh... Akhhh.. Sshh.. Oh! Fuck! Lo akkhh keren banget uhh dari yang terli..hat Yoongi." Puji Hera kepada Yoongi.
Di mata Hera, Yoongi menurutnya hanyalah bocah dungu. Siapa yang mengira dia bahkan lebih hebat dari gigolo yang sudah berpengalaman.
"Akhh akhh siapa yang tauhh peti rapuh penuh kotoran akhh berisi emas berlianhhh.. Akhh."
Yoongi mengangkat kedua kaki Hera, sehingga Hera seperti benalu yang melingkar di tubuh Yoongi. Menghentakkan juniornya lebih dalam dan cepat. Tidak peduli meski punggung Hera sakit akibat terbentur tembok.
Hera hanya bisa memeluk Yoongi dan mengemut lehernya. Ini lebih nikmat dari pada terbaring pasrah di ranjang. Sudah cukup lama. Mereka belum juga keluar. Yoongi mulai lelah dengan posisi berdiri seperti ini. Kakinya pegal. Keringat bercucuran di sana sini.
Hera yang melihatnya menilai Yoongi sangatlah sexy. Tubuhnya yang atletis. Gerakkannya yang hebat. Bibir tipisnya.
Dan desahannya...
Uh! Sangatlah bodoh bagi Hera, kenapa tidak dari dulu dia begini dengan Yoongi?
"Akhh arrrghhh ouhhh fuck me harder." Yoongi menggenjotnya lebih cepat. Lebih dalam hingga mentok.
Dan...
"Ahhhhhhhhh..." Lenguhan panjang dari bibir Hera. Namun tidak bagi Yoongi.
Dia belum.
Yoongi masih menggendong Hera dalam pelukannya. Duduk di closet tanpa melepaskan penyatuan mereka. Kakinya sangatlah lelah. Membiarkan Hera yang bermain kali ini.
Baguslah, saatnya untuk Hera membalas Yoongi.
Menaik turunkan tubuhnya dengan cepat. Yoongi memegang pinggang Hera. Membantunya menggenjot.
"Akhh akkhhh shhh akhh euhh." Racau keduanya.
Yoongi menghentakan pinggang Hera lebih kuat.
Ah sial! Hera malah kalah.
Yoongi terpejam-pejam menikmati ini. Juniornya berkedut.
"Eumhhh ahhh.." Akhirnya.
Yoongi berhenti bergerak. Kedua tangannya menggantung ke lantai. Hera menyender memeluk di dada Yoongi, menempelkan pipinya di sana. Nafasnya memburu seperti baru lari 20 KM.
"Lo.. musti jadi pacar gue Yoongi. Gue mau kita kayak gini tiap hari." Ungkap Hera. Nafasnya masih ngos-ngosan.
*Heleh. Main jedor bae lo Hera :)
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! FUCK! [ MIN YOONGI NC 18+ ]
Fanfiction"saat yang cupu lebih muasin." warning NC 18+ Diharap bijak dalam membaca.