#4

37 4 0
                                    

"Kamu yang dibelakang! Ternyata sama saja ya tidak disekolah atau dimanapun tetap saja tidak ada respect."

DEG

Satu kata yang mau gue utarain...
MATI GUE
.
.

Eh anjir kok dia bisa tau, apa gue yang gak nyadar mampus aja!

"Mampus lo Rin ketauan nahloh.

"Diem sebelum gue tabok ya lo Cas."

"MASIH BERANI BICARA!"

"Enggak Kak maaf." Mampus batin Chaerin kalau sudah begini bagaimana cara dia modus di sekolah.

"Yasudah peringatan pertama! Pembagian team bebas kecuali Karin, dia sama saya. Mengerti?"

"Ih posesif amat gebetan Karin." Bisik Lucas.

"Diem lo Cas, gue plintir juga muke lo."
Ancam Chaerin serius.

"Ih macan ngamuk." Lucas segera kabur menuju lokasi dimana teamnya berada.

Semua serempak menjawab "Mengerti  kak."

---------------------------------------

Chaerin POV

Canggung banget asli ini gue satu mobil sama Kak Dyo.

"Belum mau ngaku juga kamu?" Singgung Dyo.

"Eh ngaku apa kak? Kan saya gaada salah apa-apa."

"Kamu Chaerin kan?"

Aduh mampus gimana dong ngalihin pembicaraannya.

"Saya Karin, profesional kak ini penyamaran bukan untuk main-main."

"Check Rin gimana alamat udah deket atau belum siaga satu ya."

"Aman bang Bara."

"Kak Dokyung dua gang lagi belok kanan siaga satu ya. Mobil jeep warna ijo tua."

"Nomor plat?"

"L3109WD"

Chaerin POV end

Sekarang Chaerin sedang memantau diatas mobil dengan sniper nya sedangkan Dokyung mendekati mobil sasaran.

"Check kak Dokyung target lock. Shot?"

"Check Karin, tahan dia masih belum sadar."

"Check Karin kelompok sasaran makin mendekat!"

"Kak Dokyung masuk,  lari ke mobil sekarang juga!"

Karin dan Dokyung yang secara tidak sadar sudah terkepung.

"Cepetan Kak masuk Karin nyetir. Awas kak belakang mobil arah jam 5 bawa pistol."  Peringat Chaerin.

DOR. DOR. Suara itu terdengar di belakang mobil mereka.

"Check bang Bara go lokasi taman simpang." Seru Dyo.

"Check Dokyung diterima."

"Bisa cepetan dikit gak Rin maju terus sampe taman simpang bang Bara udah nunggu." Minta Dyo.

"Kak change seat gue mau nembak dalam itungan ketiga langsung pindah ya. 1..2..3."

Dengan gesitnya mereka berdua berpindah tempat.

"Karin hati-hati, jangan sampai tertembak."

Chaerin langsung membuka bagian atas mobil.

"Dasar manusia-manusia sialan."
Emosi Chaerin.

Jangan remehkan Chaerin walaupun spesialisasinya sniper dia juga hebat dalam menggunakan tembak lainnya.

DOR DOR

Suara tembakan Chaerin memenuhi jalanan sepi. Tembakan Chaerin berhasil mengenai beberapa orang-orang tersebut.

"Bos-bos mundur bos percuma kita kekurangan orang."

"Ah pengecut lo semua."

"Check Dokyung kita siap diposisi. kepung?" Suara bang Bara.

"Siap langsung kepung bang."

"Ah sial awas lo Karin." Umpat sekolompok orang itu.

"Hah sampah lo semua."
Ejek Chaerin.

---------------------------------------------

"Akhirnya selesai juga. Woy Karin sini lo bareng gue aja pulangnya."

"Kagak ah gue pulang bareng bang Bara."

"Karin pulang bareng saya." Ujar Dyo.

"Ga ah kak gue sama bang Bara. "
Tolak Chaerin halus.

"BANG BARA KARIN PULANG BARENG GUE YA."

"iya bawa pulang aja sonoh."

"Tuh denger kan kamu pulang bareng saya."

--------------------------------

Di mobil

"Kenapa kamu pura-pura gakenal sama saya disekolah?"

"Saya gabisa bongkar identitas."

"Habis itu ngapain kamu bilang saya ganteng?"

"Ya itu biar tambah meyankinkan aja penyamarannya. Gagal ya ternyata."

"Buat apa kamu nyamar hmm?"

"Tasya, adek Bintang buronan narkoba. Dia tau karin tapi dia gatau aku Karin,makanya aku nyamar buat tahu keberadaan Bintang. Kalo kakak tau aku nyamar kenapa masih ngasih hukuman?"

"Udah tugas. Salah kamu sendiri kan yang buat masalah."

Setelah pembicaraan itu suasana yang sudah hening bertambah hening, membuat Chaerin pun mengantuk dan lama-kelamaan terlelap.





















TBC

Terima kasih sudah baca cerita aku semua jangan lupa vote dan comment ya maaf kalau ceritanya aku rombak soalnya aku ga sreg sama ceritanya heehhe Lop yu semuanya.

With love❣ -blackpotayoes

Raindrops🍁 [Do Kyungsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang