Disease

50 9 1
                                    

   
   Hari ini Min Hyuna tidak masuk sekolah. Lagi, dan lagi. Sudah biasa. Tidak ada kabar mengenai dirinya —entah apa yang terjadi padanya. Ibu guru Song pun tak tahu penyebabnya. Apa mungkin Min Jung tau sesuatu? Dia kan ratu gosip di sekolah ini.

"Min Jung-ah"

"Apa? "

"Aku khawatir, kalau kalau sesuatu telah terjadi pada Hyuna."

" Oh my Soo Jin.. Mengapa kau begitu memedulikannya? Dia saja tidak peduli dengan dirinya sendiri. "

"Heyy kau tidak boleh bicara seperti itu. Dia itu teman sekelas kita. "

"Ckckck.. Kau terlalu baik Soo Jin. Bagaimana kalau dia tidak menganggapmu sebagai teman? Makanya kau jangan mengurusi atau mencampuri masalahnya, Soo Jin. Aku begini karena aku tidak mau sahabatku kenapa napa. "

"Oh Min Jung.. Kau lucu sekali sih. Tidak peduli dia mau menganggapku sebagai apa. Yang terpenting niatku sudah baik. Tapi aku yakin, dia membutuhkan kita. "

"Tidak tidak. Kau belum mengerti ya? Dia itu tidak seperti apa yang kau pikir. Percuma saja kau menolongnya. Dia itu sedang sakit. Sakit yang penyakitnya itu begitu sulit untuk disembuhkan. Apalagi dengan orang sepertimu."

"Apa lagi ini? Informasi terbaru yang kau dapat dari mana lagi? Dasar ratu gosip. Omong omong, sakit apa dia? Dan penyakit macam apa itu? "

"Anxiety disorder. "
Sama sekali tidak terpikir dibenakku. Kasihan,sungguh.

"Mengapa bisa? Dan.. Penyakit macam apa itu? "

"Penyakit dengan tingkat kecemasan yang irasional. Dengan segala pengalaman buruknya, perilakunya, kehidupan di rumahnya, dan tidak ada kabar selama seminggu ini, apa kau tidak bisa menyimpulkan sesuatu? "

"....."

"Hey.. Ayolah Soo Jin. Tidak usah dipikirkan. "

"Aku harus segera menemuinya. "
Sambil ku beranjak dari tempat dudukku.

"Kau serius ingin menemuinya? Menolongnya? Soo Jin, kumohon, apa kau siap menanggung risiko bila kau berurusan dengannya? "

"Kau berlebihan sekali. Aku tidak apa. Jangan khawatir. "
Kuputuskan untuk pergi menemui Hyuna.

"Hei! Tunggu aku! "

———

“Life can be so difficult at the time, but fighting trough the pain is so worth it.“
-Demi Lovato

ANXIETYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang