3. hari sial?

253 31 46
                                    

Setelah pulang sekolah, Galen, Zeline, Rio, dan Danu akan bekerja kelompok.

"Mau dikerjain dimana nih?" Tanya Rio pada Galen, Zeline, dan Danu.

"Terserah si gue mah ngikut aja" ucap Zeline.

"Cafe deket rumah gue aja gimana?" Usul Galen pada teman-temannya.

"Nah boleh tuh, gimana lo berdua setuju ngga?" ucap Danu pada Zeline dan Rio.

"Setuju lah" ucap Zeline dan Rio berbarengan.

Mereka akhirnya menaiki mobil Danu, karena diantara mereka hanya Danu yang membawa mobil.

Setelah sampai di cafe, mereka segera memilih meja dan memesan makanan.

"Len laptop lo mana?" Tanya Zeline pada Galen.

"Oh iya ketinggalan dimobil Danu, gue ambil dulu ya" ucap Galen lalu pergi ke parkiran mobil untuk mengambil laptopnya.

Saat Galen mau berbalik kembali kedalam cafe, tidak sengaja dia menabrak seorang laki-laki.

"Eh sorry ya gue ngga liat" ucap Galen sambil menundukkan kepalanya karena takut.

"Iya ngga papa kok, lo ngga papa kan?" Tanya laki-laki tersebut.

Galen memberanikan dirinya untuk melihat orang yang dia tabrak tadi.

Astaga ganteng banget njir ni orang, batin Galen.

"Gu-gue ngga papa kok" ucap Galen gugup.

"Oke" ucap laki-laki tersebut.

"Gue duluan ya" ucap Galen pada laki-laki tersebut dan pergi kedalam cafe.

"Lama banget si lo" ucap Zeline ketus.

"Boker dulu ya lo" ucap Danu.

"Enak aja, ngga ya. Ada insiden kecil tadi" ucap Galen sambil tersenyum.

"Udah brisik mulu lo pada, mending nih tugasnya dikerjain biar cepat selesai" ucap Rio menengahi perdebatan mereka.

Mereka akhirnya mengerjakan tugas dan sesekali sambil bercanda.

Setelah mereka selesai mengerjakan tugas, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.

"Kalian duluan aja gue sama Zeline mau beli sesuatu dulu" ucap Galen pada Rio dan Danu yang sudah berada diparkiran cafe.

"Ya udah, kita duluan ya" ucap Rio.

Danu dan Rio memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan Galen dan Zeline.

"Lo udah pesen grab belum Len?" Tanya Zeline pada Galen.

"Udah kok, bentar lagi juga nyampe" ucap Galen sambil melihat kearah jam tangannya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya grab car yang dipesan Galen datang.

Galen dan Zeline sudah merencanakan setelah selesai mengerjakan tugas, mereka akan ke mall untuk jalan-jalan sebentar.

Setelah sampai di mall mereka berkeliling untuk mencari baju.

"Lo mau beli baju apaan si Lin, dari tadi muter-muter ngga nemu-nemu" ucap Galen frustasi karena dari tadi mereka hanya melihat-lihat baju saja tanpa mau membeli.

"Bingung gue, bagus semua si"

"Kalo lo bingung ya udah beli semua aja, ribet banget si"

"Lu kira bokap gue presiden apa, udah lah mending kita makan aja"

"Dari tadi kek, perut gue udah keroncongan nih"

"Ya udah ayo gue bayarin deh"

"Nah gitu dong, emang lo sahabat terbaik gue" ucap Galen sambil memeluk Zeline.

"Lepasin ih, malu anjir" ucap Zeline sambil melepas pelukan Galen.

"Ih, ya udah buruan yuk"

Galen dan Zeline memutuskan untuk makan di restauran yang ada di mall tersebut.

"Mau pesan apa lo Len?" Tanya Zeline pada Galen.

"Samain aja kaya lo, kan lo yang bayarin" ucap Galen sambil tersenyum melihatkan deretan giginya yang putih.

"Oke"

Setelah Zeline memesan makanan, mereka berbincang-bincang dan tidak sengaja Zeline melihat Gavin dan teman-temannya menuju kemeja mereka.

"Woi dugong" ucap Gavin mengagetkan Galen.

"Setan. Ngapain si lo" ucap Galen emosi.

"Makan lah, lo kira gue mau berak" ucap Gavin lalu duduk disebelah Galen.

"Vin bayarin gue ya, gue lagi boke nih" ucap Darel pada Gavin.

"Mas Gavin yang tampan bayarin adek juga ya" ucap Nevan yang membuat Gavin bergidik ngeri.

"Jijik lo Van, gue juga kali masa sama temen sendiri pilih-pilih" ucap Gadhing tidak mau kalah.

"Iya udah semuanya gue bayarin, miskin banget si lo pada" ucap Gavin meremehkan.

"Lo mau gue bayarin ngga Len?" Ucap Gavin pada Galen sambil tersenyum.

"Ngga sudi gue dibayarin sama lo" ucap Galen sambil meminum minumannya.

Zeline yang merasa akan ada peperangan antara Galen dan Gavin langsung mengajak Galen untuk pulang.

"Len pulang yuk udah sore nih" ucap Zeline pada Galen.

"Ayo lah, males gue disini ada bayi dugong" ucap Galen sambil melihat kearah Gavin.

Gavin yang merasa dirinya disindir menatap balik Galen.

"Maksud lo apaan mak lampir" ucap Gavin pada Galen.

"Enak aja lo, cantik-cantik gini dibilang mak lampir" ucap Galen sewot.

"Udah Len ngga usah diladenin, buruan kita pulang aja" ucap Zeline menengahi perdebatan antara Galen dan Gavin.

"Awas Lo" ucap Galen sambil menatap tajam kearah Gavin.

Galen dan Zeline akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

*Tbc
Jangan lupa votemment ya

GAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang