Marriage Mistake (Revisi)| Segera Terbit

Prolog

"Do you Ethan Alderio Everdeen take Cerylia Helbram to be your wife, promise to be true to her in a good times and in bad, in sickness and health. Will you love her and honor her all the days of your life?"

"Yes, I do" . Jawab Ethan mantap. Mata birunya tak lepas menatap warna coklat keemasan yang indah di mata Cerylia.

"Do you Cerylia Helbram take Ethan Alderio Everdeen to be your husband, promise to be true to him in a good times and in bad, in sickness and health. Will you love him and honor him all the days of your life?"

"Yes, I do" jawab Cerylia.

Mereka kemudian saling menyematkan cincin di jari pasangannya.

"From this moment, i pronounce both of you husband and wife. Now you may kiss your bride"

Tanpa ragu, Ethan memagut bibir tipis Cerylia dengan lembut. Merasakan sekilas rasa manisnya sebelum melepaskannya.

Semburat merah memenuhi pipi Cerylia. Dia menatap mata Ethan sambil tersenyum malu-malu. Mengirim pesan kelegaan ke seluruh tubuh Ethan, mengatakan bahwa Gadis mungil itu telah menjadi istrinya kini.

-1 jam kemudian-

"Kalau sudah selesai ganti, kita kembali ke mansion ku sekarang"

Ujar Ethan yang telah berdiri di tengah pintu ruang ganti.

"Kenapa harus kesana?"
Tanya Cerylia bingung. Dia meletakkan kapas dan make up remover di tangannya untuk melihat Ethan.

"Tentu saja karena kau sudah menjadi istriku. Kau harus tinggal bersamaku mulai hari ini". Cerylia makin bingung dengan jawaban Ethan.

"Kapan kita menikah?"

Tanyanya lagi. Kali ini dengan nada tinggi menandakan bahwa dia tidak terima. Sambil membulatkan matanya.
Pertanyaan yang langsung membuat dada Ethan naik turun menahan emosi. Dia sedang lelah dan tidak ada mood untuk bercanda.

"Kita sudah mengucapkan sumpah, sudah memakai cincin, sudah berciuman, dan kau tanya kapan kita menikah? Apa perlu kita mengulang upacaranya?"

Ethan balik bertanya dengan nada tak kalah tingginya. Ekspresi wajahnya sudah menggelap tak bersahabat. Kalau Cerylia adalah pria, mungkin Ethan sudah menarik kerah kemejanya.

Cerylia terbelalak lagi. Otaknya masih mencoba mencerna kata-kata Ethan. Dia memang tidak lupa mengenai kejadian sejam yang lalu. Tetapi dia merasa bahwa ada kesalahpahaman di antara mereka.

"Yang tadi itu...."