Imam kamu sudah dewasa nak. Sudah seharusnya kamu mampu hidup di atas kakimu sendiri. Sudah banyak ilmu yang kamu pelajari. Kini mungkin sudah saatnya kamu membagikan ilmu tersebut. Pergilah lihat seberapa luas Dunia. Pelajarilah sebanyak ilmu yang kamu temukan di setiap langkah mu. Abi tidak mengusir mu. Abi berharap kamu melihat kehidupan yang sesungguhnya. Dan menemui banyak orang di luar sana. Dan pelajarilah segalanya. Namun, jika kehidupan di luar sana terlalu berat bagi mu. Maka ingatlah pintu tempat ini akan selalu terbuka untukmu.
Demikian lah pesan yang diberikan oleh Abi kepada Imam.
Imam adalah lelaki tampan dan Soleh yang menghabiskan seluruh waktu dan hidupnya di pesantren sejak berusia tujuh tahun. Kini usianya sudah menginjak 23 tahun.
Dia sebatang kara dan kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Dan semenjak kedua orang tuanya meninggal seorang kiai di pesantren mengangkatnya sebagai murid dan mengajarkannya semua ilmu agama yang seharusnya dimiliki setiap manusia. Serta tinggal dan menetap di pesantren itu.
Sebuah pesantren yang berdiri di daerah istimewa Yogyakarta.
Dan karena pesan Abi yang tidak lain adalah guru serta orang tua baginya. Yang memintanya untuk pergi mencari banyak pengalaman. Maka Imam pun pergi meninggalkan pesantren hari ini.
Ilham nk sebagai Imam.
Dengan niat belajar dan berbagi ilmu Imam pergi mengikuti kemana langkah kakinya menapak.
Dengan harapan baik dan keyakinan yang kuat Imam percaya bahwa dirinya bisa menjalani hidup. Dan berdiri di atas kakinya sendiri. Terlebih dirinya adalah seorang laki-laki.
Setelah cukup jauh berjalan kaki kini Imam telah sampai di pusat kota Yogya dan kendaraan umum berwarna kuning adalah kendaraan pertama yang menarik hatinya untuk menaikinya dan mengikuti kemana tujuan mobil kuning tersebut.
Imam memang tidak pergi sebagai musafir. Abi nya membekali Imam dengan sejumlah uang.
Imam pergi dari pesantren tidak untuk berkelana. Melainkan merantau dan belajar hidup mandiri. Dan menjadikan ilmu yang dimilikinya berguna dalam kehidupannya.Dan ternyata mobil kuning tersebut membawa Imam ke ibukota Jakarta. Sebuah kota yang kejam lebih kejam dari ibu tiri. Katanya!
*****
Di dalam mobil kuning tersebut Imam duduk sendirian. Tapi tidak lama kemudian ada seorang pemuda yang kira-kira sebaya dengannya. Menaiki kendaraan umum tersebut dan duduk disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Cinta
RomanceTentang cinta yang tumbuh di hati. Yang dengan indah terjalin mengikat dua sejoli. Yang insyaallah direstui sang illahi.