"Kira, sumpah ya tadi si Jeffrey bikin gue lumer. Tapi lo kok biasa aja sih?" Sungut nya sambil menatapku sinis.
Aku pun menghela napas,"Nya, lo tuh bucin banget ya. Jeffrey kan juga orang, sama kayak kita. Ya biasa aja lah."
Kami berdua sedang berjalan di lorong koridor menuju kantin. Ternyata disini masih banyak siswa-siswa yang sedang nongkrong di pinggir jalan, kukira sudah pada masuk ke kelas semua.
Entah bagaimana keadaan kantin, mungkin disana ramai sekali oleh para siswa yang kelaparan sehabis menonton tanding basket tadi. Berarti kami harus rela menunggu antrian panjang di kantin. Sudah lah, tak apa.
Saat berjalan, aku dan Anya mengobrol tentang banyak hal. Pokoknya membahas tentang pelajaran, pr, ataupun gosip yang sedang viral di sekolah kami.
Tanpa disadari, meja-meja kantin sudah ada disekitar kami. Oh, sudah sampai rupanya. Tapi kok tumben sepi?
"WOY SINI LO!"
Aku dan Anya pun menoleh bersamaan ke sumber suara itu. Kulihat hanya ada hmm.. mungkin 8 cowok dengan baju basket sedang berada di stand minuman milik Pak Bambang.
Terdengar percikan air dan es batu yang jatuh ke lantai. Lantai kantin menjadi basah semua karena anak-anak ini.
"Kampret! Baju gue woy." Omel Jeffrey sambil membersihkan baju nya yang terkena es batu. Sementara teman-temannya pun tertawa geli melihatnya.
Cowok yang menjadi ketua tim yang melawan tim Jeffrey itu pun segera mengambil es batu dari ember diatas meja stand itu lalu ancang-ancang melemparnya ke Jeffrey.
"Buset! Udah napa!" Bentak Jefrrey sambil berjalan mundur menghindarinya.
Aku dan Anya yang sedang menonton mereka saling bertatapan, lalu mengerutkan kening. Ada apa ini sebenarnya? Sedang ada perang es batu kah?
Kami pun kembali menoleh ke cowok-cowok itu. Sekarang, Jeffrey malah berlari untuk menghindari kejaran dari temannya itu yang membawa beberapa es batu di tangannya.
"Kambing lo!" Gerutu ketua club basket itu sambil terus berlari.
Teman-temannya pun tertawa meledak-ledak, apalagi yang kalau tidak salah bernama Winwin, dia terlihat ngakak sekali.
BUK. BUK. BUK.
Jeffrey berlari ke arah kami?!
Temannya yang membawa es batu itu sudah ancang-ancang mau melempar ke Jeffrey yang sedang berada di depan kami. Tapi Jeffrey berhasil mengelak dan.....
SPLASHH.
"Ya ampun!" Aku memekik pelan sambil memerhatikan bajuku yang sekarang sudah basah kuyup.
Astaga. Bajuku jadi basah semua. Bagaimana kalau nanti mama nanya ini kenapa? Terus kalau baju nya gak kering bagaimana?
"Mampos lo! Kena cewek!" Sungut Ten sambil menunjuk temannya itu.
Anya pun berdecak,"Woy! Siapa yang kenain temen gue! Dasar anak ga-"
"Gue. Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
18 Cowok Tampan | NCT 2018
Fanfictionft. nct 2018 members "Lo gimana sih. Dikelilingi cogan tapi masih aja sendiri." © taewinjun