Tatapan tajam itu masih menatap dua orang yang tengah berbincang di taman gelap dengan amarah yang memuncak. Lexa berdesis dan memukul setir mobilnya kencang.
Sialan!
Dia tidak menyangka jika Chris berani melakukan hal ini di belakangnya. Lexa paham, bahkan sangat paham jika dia hanyalah tunangan yang tidak dianggap. Dia juga sadar jika Chris tidak mempunyai perasaan sedikitpun padanya, tapi apa harus pria itu bermain api di belakangnya seperti ini.
Lexa merasa iri. Sejak tadi pagi dia berusaha untuk menarik perhatian Chris dan sialnya tidak berhasil. Lihatlah sekarang! Hanya karena sebuah telepon singkat pria itu meninggalkan segala kesibukannya demi bertemu dengan gadis itu.
Mata Lexa menatap Cindy dengan pandangan menilai. Apa Chris buta? Gadis kecil dengan pakaian besarnya itu mampu menarik perhatian seorang Chris? Gila! Chris benar-benar gila! Dunia benar-benar gila!
Bukan sebuah rahasia lagi jika Chris mempunyai standart yang cukup tinggi untuk wanita. Jika bukan bertubuh seksi dan mempunyai wajah yang sensual tentu Chris tidak akan berminat sama sekali. Kejutannya adalah gadis yang tengah bersama Chris benar-benar jauh dari kriteria idamannya.
"Ini yang kau lakukan di belakangku," gumam Lexa dan memotret Chris bersama Cindy.
"Mungkin awalnya aku memang hanya menginginkan uangmu tapi setelah kita melewati hari-hari yang panas bersama apa salah jika aku berharap lebih padamu?"
Lexa dengan cepat mengirimkan foto itu pada Nenek. Hanya wanita tua itu yang mampu menyetir hidup Chris. Karena wanita itu juga dia bisa mendapatkan posisi yang tinggi di samping Chris, yaitu menjadi tunangannya, dan seluruh penjuru dunia mengetahui itu.
"Lihat saja kau, jangan pikir aku tinggal diam." Lexa menghidupkan mobilnya dan melaju kencang menjauh dari taman.
Dia akan menghancurkan hidup Cindy secara diam-diam. Lexa tidak mau jika Chris akan mengetahuinya atau posisinya akan terancam. Chris adalah pria yang nekat. Meskipun kekuasaan berada di tangan Neneknya, tapi jika pria itu sudah mengatakan tidak maka selamanya akan tetap tidak.
***
Chris berdecak dan menggaruk telinganya yang terasa panas mendengar ocehan Cindy. Gadis itu terus berbicara dan memojokkannya tanpa memberi kesempatan untuk dirinya berbicara.
"Tugasmu hanya satu, Cindy. Kau hanya perlu menurut."
"Aku menurut jika memang itu yang terbaik untukku, Chris! Tapi tidak dengan ini!"
"Aku hanya membantu adikmu," jawab Chris apa adanya.
"Bagaiman bisa kau mengetahui masalah keluargaku?!"
Chris melirik Cindy dengan sinis, "Apa kau akan menanyakan hal itu lagi? Aku pikir kau sudah tahu jawabannya."
"Karena kau mengetahui segalanya," bisik Cindy dengan menunduk, "Apa yang harus aku lakukan dengan uang ini?"
Chris mengerutkan dahinya bingung, "Berikan pada Caleb jika kau tidak mau menggunakannya."
"Apa aku bisa mengembalikannya padamu?" tanya Cindy mulai mengangkat wajahnya dan menatap Chris dalam.
"Apa kau pikir aku akan menerimanya?"
Cindy tergagap dan kembali menunduk, "Kau pasti tidak akan menerimanya."
"Kau tahu semua itu, tapi kenapa masih membantah ucapanku?"
Cindy menatap Chris berang, "Karena aku tidak suka dengan caramu, Chris! Aku berterima kasih dengan beasiswa pemberianmu tapi itu sudah cukup! Aku tidak ingin kau membantuku dengan cuma-cuma padahal aku masih bisa berusaha untuk mencari jalan keluar!" Jelas Cindy dengan wajah yang memerah, "Kau tidak perlu melakukan ini semua, biarkan aku yang berusaha untuk keluargaku." Lanjut Cindy dengan berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian Devil (SELESAI)
Romantizm🔞 WARNING 🔞 Bijaklah dalam memilih bacaan! *** Sekarang Cindy paham kenapa hidupnya selalu berjalan dengan baik meskipun selalu kekurangan. Itu semua tidak lepas dari Mr. Auredo yang selalu menjaganya dari jauh, tapi semua kenyamanan itu hilang k...