HIMB 0

71 11 3
                                    

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu terdengar di sebuah kamar, kamar bernuansa pink dengan wall bergambar kuda poni.
Kalau kalian mengira itu kamar anak anak kalian salah besar, itu adalah kamar remaja berusia 17. Kamar itu milik KANAYA SOFIA ANDERSON.

Anak tunggal dari keluarga Anderson yang kaya raya.

"SOFI SAYANGGGGGG BANGUN UDAH JAM BERAPA INI!!" Teriak sang mama mengglegar. Tapi yang di suruh bangun malah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

mamanya tau kelakuan anaknya yang satu itu, sangat kebo kalau sudah tidur kayak orang mati akhirnya menghampiri kamar sang anak yang tidak di kunci. Melihat anak nya yang tetap tidak bangun hanya menggelengkan kepalanya pelan,

benar-benar kebo.

"Hey kamu nggak sekolah?"

"Iya ma 5 menit Lagi!"

"Ini tuh udah jam 7 sayang!" dengan cepat Sofi bangun dan menuju kamar mandi.

"Kenapa mama gak bilang sihhh!! Aku udah telat nih!" teriak Sofi dari kamar mandi, sedangkan sang mama hanya cekikikan. Memang dasar Sofi aja yang kebo.

Sofi dengan jurus mandi bebek——yang penting kena air—— dia dengan terburu-buru menyelesaikan ritual pagi nya.

Ketika di bawah dia melihat mamanya yang sedang menyiram tanaman Kesayangannya,

'Huh! bunga aja terus yang di sayang-sayang! Anaknya di biarin telat!' -batin Sofi.

"Sofi berangkat dulu ya ma!" pamit Sofi pada mamanya.

"Hati-hati jangan ngebut, Jakarta macet soalnya."

"Kapan Jakarta nggak macet!" Kata Sofi sambil memutar bola matanya malas, yang langsung di hadiahi jitakan keras dari sang mama.

"Dasar anak durhaka!"

"Hehehe..... Peace ma! Aku udah telat bye mama ku sayangg~~" Sofi Menaiki motor, karena dia terlambat + jakarta yang macetnya enggak nyantai Jadi dia lebih memilih menaiki motornya agar bisa nyelip sana sini.

Sesampainya di sekolah ternyata gerbangnya sudah di tutup sama Pak satpam. Sofi turun dari motornya dan menuju kearah gerbang.

"Pak bukain gerbangnya dong!" ucap Sofi dengan nada memelas.

"Eh neng Sofi, telat lagi neng?"

"yee si bapak malah ngeledek!"

"Katanya nak El, kalau neng Sofi telat jangan dibukain gerbangnya, disuruh nungguin nak Elzo dateng." Sofi menggeram kesal, bagaimana dirinya mempunyai pacar yang begitu kejam.

Menunggu Elzo dateng tuh kayak menunggu gebetan peka, gak pasti.

Apalagi pacarnya yang satu itu termasuk murid teladan kesayangan guru, mana mungkin gak ngikutin KBM.

'KRUUUUKKK!'

Tiba-tiba saja dengan tidak tau dirinya perut Sofi berbunyi sangat keras.

"Duh neng sofi laper ya?" Tanya pak satpam prihatin, ya mohon dimaklumi saja dia kan bangun kesiangan, jadi tidak sempat mengisi perutnya.

"Pak saya titip motor ya, mau cari makan di depan. Tolong masukan aja motor saya biar gak hilang."

"Loh emang boleh gitu neng?" tanya pak satpam.

"boleh dong, kan tadi el bilang nya Jangan bukain gerbang buat saya, kan saya nyuruh bapak bukain gerbang buat motor saya." terlihat pak satpam sedang berfikir, apa yang di katakan Sofi benar juga.

He Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang