3. Sebelum

1 0 0
                                    

Hari itu..

Hari itu, menyajikan pagi yang sejuk, sayang, kami sibuk. Aku dan Fina, sahabatku, sedang pemanasan basket. Saat itu kami bergabung dalam tim kecil di dekat kos kami. Nanti siang adalah saat yang ditunggu, liga basket pertama kami sejak bergabung dengan tim basket dareah ini!

“ Hey Fin! Mengakulah, kau menyukai pria di depan kos kita kan? Haha! Iyakan??” godaku sambil merebut bola dari Fina. Bola otomatis ke tanganku, Fina sedang sedikit buyar konsetrasinya.

“ Sok tau lu aah, enggak ya..” kata Fina sambil berusaha menahan shoot-ku.

“ YES! Masuk! Benarkan berarti, ah ayolah mengaku. Pipimu yang merona setiap kali ia lewat tak bisa berbohong, Fin! Haha ”  ejekku yang semakin membuat mulutnya menahan senyum.

“ ah tau ah, sudahi saja pemanasannya. Ayo kita minum di warung Bu Yanti!” ah, dia tahu kelemahanku. Aku tidak bisa menolak ajakan yang satu ini. Menu masakan jawa yang harganya terjangkau di warung Bu Yanti adalah yang terbaik.

Aku sudah terbiasa hidup mandiri di kos, bersama Fina yang tinggal 1 kos bersamaku. Dia telah menjadi sahabatku sejak aku masuk kuliah. Kami berbeda universitas, tapi urusan sehari-hari, kami selalu bersama. Dia selalu mendengarkan keluh kesahku, melihatku tertawa dan menangis, Fina sahabat yang terbaik. Dia bangunkan aku setiap aku telat untuk bangun, dan juga mengingatkanku untuk tidur.
Sangat beruntung juga, bahwa sahabatku memiliki minat dan bakat yang sama dengan aku.

Basket. Kami berlatih bersama setiap sore. Dan tiba saat liga pertama kami selama umur kuliah ini, menjadi hari yang ditunggu-tunggu.
Sebelum kami tahu, hari ini akan menjadi hari
yang menghentikan semua.

semua, dalam waktu yang lama.
##

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fin GinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang