Inikah saatnya??

94 4 0
                                    

Lalu saat aku telah masuk kekelas, aku hanya bisa membayangkan apa yang tadi dikatakan Leon padaku, memang itu hanya pertanyaan mungkin itu hanya basa basi tapi aku belum pernah ditanya seperti itu, tanpa kusadari aku tersenyum sendiri dikelas dan aku ditertawai teman temanku karena dikira gila, tapi pada saat itu aku masa bodo dengan kata mereka jadi aku hanya mengiakan saja apa kata mereka, bel pulang sekolah pun berbunyi aku segera mengemasi barang barangku. Saat hendak pulang Raquel dan teman temannya datang entah apa mau mereka kali ini

================================

Mereka datang dan seperti biasa hanya mengganggu hariku yang hampir sempurna

"EH, LU PIKIR LU BISA DEKET DEKET SAMA LEON SEGAMPANG ITU??" Raquel membentakku sambil mendorong kepalaku

"Tau nih, ganjen banget deket deket sama leon"

"Tau, dia pikir dia siapa?"

Saat itu aku sudah tidak tahan dengan mereka aku ingin sekali menghajar mereka untung saja saat itu leon datang mencariku rupanya dia telah menungguku di parkiran untuk mengantarku pulang

"Ehh ada Leon... Pasti kamu nyariin aku kan?" Tanya Raquel

"Paan sih lu kecentilan, ayo Marsha kita pulang"

Leon menarik tanganku dan membawaku ke parkiran, kulihat wajah Raquel dan teman temannya yang sangat kesal karena mereka gagal mengganggu ku dan dikatain leon, hari itu sangat sempurna bagiku

================================

Saat sampai dimobil aku tidak melihat keberadaan sergio aku bertanya pada leon

"Yon, Gio mana?"

"Gio? Tadi kusuruh pulang bareng pacarnya aja..."

"Lah kok gitu?"

"Iya, soalnya aku mau pulang bareng calon pacarku aja"

Saat itu aku langsung terdiam, mulai munculah lagi rasa yg bercampur aduk itu, aku tak bisa menahan senyumku

"Woy, malah senyum senyum, ayo naik ntar dicariin loh"

"Eh... I... Iya"

Aku pun naik ke mobil dan dia mengantarku pulang. Sesampainya dirumah aku hanya terus membayangkan betapa sempurnanya hari ini... Dan kembali aku senyum senyum sendiri. Saat selesai makan malam aku masuk kamar dan dia menelfon, ya entah kenapa saat itu dia menelfon, dan lebih mengherankan lagi dari mana dia dapat nomorku?...

"Halo? Marsha?"

"Leon?... Dari mana kamu dapet nomorku?"

"Josephine, tadi aku nanya di Justin, malah dikasih nomor bapak bapak"

"Ya ampun, aneh aneh aja tuh anak, oh iya, kenapa nelfon?"

"Emang ga boleh?"

"Iya, gaboleh hehe"

"Oh yaudah aku matiin ya..."

"Ehh jangan dongggg"

"Tadi katanya ga boleh"

"Iya iya boleehhh"

"Besok kamu ada acara?"

"Besok... Gak ada sih"

"Nonton yuk? Katanya ada film bagus"

"Oh ya? Film apa?"

"Horror, judulnya Santet"

"Wahhh kebetulan aku suka film Horror"

"Ok besok kamu aku jemput jam 7 ya"

"Ok"

"Yaudah, kamu tidur gih udah malem"

"Iya, aku juga udah ngantuk nih"

"Mimpi indah ya"

"Kamu juga, bye"

"Iya, bye"

Saat itu aku sangat senang, karena tidak terbayang sebelumnya Leon akan mengajakku nonton dan lagi lagi aku tahu ini bukan apa apa mungkin dia hanya mengajak ku nonton karena kita teman dan sudah dekat tapi tetap saja aku merasa sangaat senang diajaknya menonton. Keesokan paginya aku segera mempersiapkan diriku untuk nanti malam, ku keluarkan semua baju yang kupunya dan kuseleksi mana yang paling bagus, semua kupersiapkan dengan baik dann tibalah saatnya tepat jam 7 Leon datang dan mengetok pintu rumahku.
Setelah itu....

Arti pertemananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang