Hari yang aneh

90 4 0
                                    

Setelah kami diIjinkan berdebat, kami saling unjuk kebolehan kami masing masing, dari awal raquel dan kawan kawannya menganggap remeh kami, karena mereka tahu kami selalu terintimidasi oleh mereka, terutama aku. Mereka mulai mengajukan argumen mereka sebagai tim pro, kami medengarkan dan setelah itu bagian kami yang memberikan argumen sebagai tim kontra, lalu kami mulai mempertanyakan seluruh argumen dari tim pro, tapi mereka hanya terdiam, mereka tak dapat menjawab 1 pertanyaanpun mereka hanya bisa nyengir saja lalu kamilah yang mendapat nilai debat tertinggi saat itu, betapa senangnya tim ku saat mengetahui kita dapat mengalahkan raquel dan kawan kawannya.

================================

Hari itu tepat jam 12 saatnya jam istirahat ke 2 aku, justin, dan Josephine sedang duduk di kursi taman, seketika datanglah raquel dan kawan kawannya mereka datang dan mengusir kami dari situ

"Hey pergi kalian, ini tuh tempat kami"

"Kalian itu gak cocok duduk disini"

"Tau nih, kalian tuh cocoknya duduk dipojokan sana"

Saat itu aku masih sabar, masih kutahan amarahku, akhirnya dengan sedikit menyindir aku ajak teman temanku pergi

"Yaudah deh, ayo yang waras ngalah"

Lalu kami pun pergi dari situ

Josephine dan Justin memutuskan untuk kembali kekelas, sedangkan aku ingin ke perpustakaan untuk membaca buku setelah sampai aku segera mengambil sebuah buku novel "A story of true Love" Judulnya, saat aku sedang asik membaca aku datanglah seseorang ini, aku tidak memperhatikan karena memang aku sedang membaca buku itu, ternyata itu adalah Leon, yap dia kembali lagi sepertinya dia tidak ada kerjaan selalu saja menghampiriku

"Lagi baca buku apa sih? Serius amat"

"Ini judulnya A story of true Love bagus deh ceritanya aku suka",

"Oh ya? Emang gimana ceritanya"

"Gak tau deh aku belom baca semuanya"

"Gimana kalo kita cari tau isinya sama sama"

"Uhhh... Okay..."

Lalu kami membaca buku itu bersama, kami duduk berdekatan, Sangat Dekat tepatnya entah kenapa bukannya merasa risih, aku malah merasakan hal yang lain, detak jantungku meningkat entah kenapa aku deg degan padahal ini seharusnya sudah biasa bagiku karena sudah beberapa kali aku bertemu dengan leon, tapi kali ini berbeda... aku bisa melihat wajah tampannya itu dari jarak yang sangat dekat, hal yang aneh memang. Tak lama kemudian bunyi bel berbunyi tandanya masuk kelas dan seperti biasa leon mengantarku berjalan ke kelas dan kami bercakap cakap dalam perjalanan kekelas

"Gimana kamu sama Raquel?"

"uh... baik, emang kenapa?"

"emang aku gak boleh nanya?"

"boleh sih...."

"jawab dong.."

"yahh gitulah masih kaya pertama aku masuk sekolah"

"ohhh, kamu yang sabar aja ntar juga mereka ngalah kok"

"yaa cuma itu pilihanku bersabar..."

"Ehhh, btw kamu udah punya pacar belum?"

seketika aku terdiam, aku hanya berpikir apa maksudnya bertanya seperti itu apa dia memang suka denganku atau apa? apakah ini cuma pertanyaan formal atau memang dia ingin menjadi pacarku yang pertama? banyak pertanyaan muncul dikepalaku seketika aku tersadar saat Leon mencubit pipi ku

"Hey, kamu kenapa sih, kok bengong"

"ehehe, gak apa apa kok... apa pertanyaannya tadi?"

"Kamu udah punya pacar belum?"

"ehhhh... uhhh belom hehehe, emang kenapa?"

"ya kan nanya aja"

ternyata hanya bertanya kukira kenapa  dalam batinku kecewa

"Oh, begituu... wah sudah sampai, sudah kamu kembali ke kelas sana nanti dimaraih pak sinung loh, sekarang jam bahasa indonesia kan dikelasmu?"

"Ya ampun, aku sampai lupa bisa jadi bubur kayu aku kalau terlambat masuk kelas... Oklah Bye"

"Bye"

dan disaat itulah aku masih sebenarnya terbayang bayang oleh pertanyaannya tadi, dan masih tidak percaya pertanyaan itu muncul, aku sampai senyum senyum sendiri membayangkannya...

Arti pertemananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang