.
.
"Akhssshhh... siiialll"
Gumam dua pemuda berbarengan, berdiri saling berhadapan di depan sebuah rumah berdinding merah muda.
Mereka berdua saling membuang pandangan ke arah yang berlawanan, setelah mata keduanya saling terpaut kaget menemukan sosok yang tak asing.
"ngapain kau kesini juga brengsek..." umpat pria berbahu lebar selebar bahu jalanan.
Pria yang dipanggil brengsek itu melirik tajam lawan bicaranya "yang jelas bukan untuk menemuimu"
Kemudian keduanya saling membuang pandangannya untuk kedua kalinya. Mereka seakan enggan melemparkan pembicaraan lagi.
Pria berbahu lebar memencet bel yang tertempel di depan pintu rumah itu.
"siapa ya" suara keluar dari bel pintu itu
"ini daniel-
"seongwoo... ongseongwoo disini"
Kedua pria itu saling berebut untuk berbicara dengan bel pintu itu.
"minggir... jangan dekat-dekat.." pria yang menyebut dirinya daniel mendorong pria bertubuh kurus yang bertengger disebelahnya berniat merebut tempatnya berdiri. Seongwoo si pria bertubuh kurus itu tak mau kalah dengan daniel. Sekuat tenaga dia ingin merebut posisi berdiri daniel.
"mau ketemu siapa??"
"hyun noona.." sebut keduanya berbarengan
Mata keduanya beradu sengit ketika dengan kompak mereka menyebut sebuah nama penyanyi wanita cantik nan seksi itu.
.
.
.
Daniel duduk merenung di sebuah ayunan taman dekat rumah yang baru dia hampiri tadi. Dia memandangi dua tiket bioskop yang harusnya dia gunakan menonton dengan hyunA- gebetannya.
"kamu mau nonton??" dia menyodorkan dua tiket di depan wajah orang di sampingnya.
"sama kamu??" seongwoo mengernyitkan dahi, tanpa menerima tiket yang menutupi wajah mungilnya.
"kalau saja hyun noona tidak mendadak ke Jepang... akh.. ini aku beli pakai uang simpenanku yang lagi menipis..." keluh daniel menyimpan tiket itu di saku kemejanya.
Perempuan yang mereka datengin rumahnya sedang tidak ada di tempat. Akhirnya, Mereka dengan gontai meninggalkan rumah bercet tembok merah muda itu. Dan kemudian berakhir duduk bersama di sebuah taman dekat rumah hyunA
"aku nonton sama kamu, terus kamu terima bunga dari aku.. gitu??" seongwoo menatap setangkai bunga mawar yang dia letakan begitu saja di bawah tanah tepat di bawah tempat dia duduk. "biar ga sia-sia" lanjut seongwoo beralih menatap daniel.
Untuk beberapa menit kedua nya saling tatap tanpa bersuara...
"iiikkkhhh...sooorrryyy"
Lagi-lagi dengan kompak keduanya bergidik menjauh, seperti sebuah cermin mereka berbarengan berdiri dan menjauhi tubuh masing-masing.
"aku pulang duluan..." sahut seongwoo tanpa menoleh ke arah daniel, terus berjalan lurus menjauhi daniel dan meninggalkan bunga mawarnya.
"aku... aku pulang agak malaman" jawab daniel yang juga memunggungi punggung seongwoo, berjalan lurus menjauhi seongwoo.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
EQUAL [end]
FanfictionSaat daniel pergi sendirian, teman lain akan bertanya "dimana seongwoo??" Begitu juga sebaliknya...saat seongwoo pergi sendirian, teman lain akan bertanya "dimana daniel??" Melelahkan... Mereka menjawab dengan sedikit kesal "aku bukan baby sisternya...