Jadi.... gimana yah.... kalo gue jawabnya temen? Lo semua percaya kan? Percaya aja lah.... gak boleh suudzon mulu.
-Dinry
#####
Dinry sedang lesehan di bawah pohon. Ia duduk diatas rerumputan di bawah pohon rindang. Sebenarnya ia tidak sendiri. Ada Diandra, Riri, Mika dan Salsa di sampingnya hanya saja mereka sedang bergosip ria. Sedangkan Dinry lebih memilih memainkan HP-nya dibanding bergosip. Bukan apa, hanya saja topik kali ini bukan topiknya.
"Yosh.... Dinry." Revano berjalan menuju ke arahnya lalu duduk di samping Dinry.
"Ngapain lu?" tanya Dinry sambil memandang sinis Revano.
"Gabut." jawab Revano dengan pandangan yang masih fokus ke depan dengan earphone yang terpasang di telinganya.
"Terus kenapa ke gue?"
"Karena lu temen gue." jawab Revano.
"Lu denger lagu kagak sih. Tuh earphone nempel tapi kok masih denger apa yang gue bilang?" tanya Dinry.
"Karna gue tau lu orangnya gak bisa diem, jadi volumenya gue kecilin. Biar gue bisa denger lu bilang apa. Lu mau denger juga?"
Belum sempat Dinry menjawab, Revano sudah memasangkan earphonenya di telinga Dinry. Lalu dengan santainya ia membaringkan tubuhnya di atas rerumputan tepatnya di samping Dinry, dan menaruh kepalanya di paha Dinry.
"Ih lu apaan pake acara modus-modusan segala ama gue." tuduh Dinry.
"Ah elah... Bentar ae. Gue cariin lagu yang pas buat lu." Kata Revano. Dinry kemudian diam, ia hanya menurut. Memang ia sedang butuh penenang di saat seperti ini. Karena ia lelah dengan masalah masalah yang ada.
Disisi lain Riri yang melihat momentum berharga ini langsung memanfaatkannya.
"Omaigat! Omaigat! woy lo liat dah temen kita!!! SOLO PLAYER!!!!!" kata Dinry heboh. otomatis Diandra, Mika dan Salsa menoleh.
"Astagah... Rev... lo.... Astaga Dinry." ucap Mika yang entah ingin berkata apa.
"Halah bacot lu pada." kata Revano. Sedangkan Dinry masih fokus dengan lagunya dan juga volume dari lagu yang ia dengarkan full.
"Yeuuu... sensi nih punya temen gue." kata Salsa.
"Udah Sal... jangan diganggu nih yang baru." tambah Diandra.
Lalu tak lama datang Ferdi dan Anna, Raja dan Ratu gosip seangkatan. Ferdi yang notabenenya banci bertemu Anna yang gayanya cetar membuat mereka menjadi lambe turah sekolah.
"Hayy.. gaiss lagi ngapain nich..." Sapa Ferdi yang belum menyadari Revano dan Dinry.
"Lagi ngenes ngeliatin couple." jawab Riri.
"Mana? ASTAGAAAA!!! DEMI APA SI DINRY TIBA TIBA ON PUBLIC AMA REVANO!!!!" seru Ferdi heboh.
"Hot news nih gais..." kata Anna.
Namun Dinry dan Revano tidak menyadarinya. Karena Dinry sudah tertidur sambil bersandar di pohon dan Revano juga yang tertidur dengan posisi kepalanya yang masih berada di paha Dinry.
Dan hari ini Free class jadi mereka bisa bermain sepuasnya dikarenakan rapat guru. Namun mereka masih ada les tambahan jadi belum diperbolehkan pulang.
Dinry membuka matanya. Mencoba mengingat ngingat kembali mengapa ia bisa berada di taman.
"Kok gue ada di__ eh revano?" gumam Dinry ketika melihat Revano yang masih tidur di atas pahanya.
"Ah... gue inget. Rev, bangun... udah mau jam 2, dah mau les tambahan. Mau bolos lu?" kata Dinry sambil mengguncang pelan badan Revano.
"Ck, paan sih." kemudian Revano bangkit dari posisinya lalu langsung pergi meninggalkan Dinry.
"Ih, Emang cowok kagak jelas." gumam Dinry.
*****
"Ekhm... ekhmmm...." saat Dinry memasuki kelas semua orang nampak meledeknya. Sepertinya penyebabnya adalah ia dan Revano tadi. Sementara Revano, ia melanjutkan tidurnya sembari menunggu guru.
"Jadi... dah puas tidur berdua?" goda Diandra
"Yah... gitu deh, gue jadi ga ngantuk." jawab Dinry
"Maksud gue udah puas tidur bareng pacar?"
"Astagfirullah.... elu... yakali makhluk cem dia jadian ama gue."
"Lu jangan astagfirullah.... terus bulan depan lu udah main backstreet ama dia."
"Kagak elah..."
#####
maafkan atas keterlambatan gue, berhubung gue kelas ujian jadi bakalan very...very.... very.... slow update. Dan juga selama belum lulus nih cerita belum tau endingnya kek gimana. apakah bakalan stuck di happy/sad atau bakalan ada sequel.
tinggal nunggu si mbak ama masnya aja sih :v
KAMU SEDANG MEMBACA
FALEIN (your feelings and challenging)
Dla nastolatkówMengapa kenyamanan yang kau rasa terjadi di saat terakhir kita? mengapa dahulu kau begitu egois memilih yang salah dibanding yang selalu ada? Kenapa perasaan ini muncul disaat semua akan berakhir? kenapa tidak dari dulu aku tulus menyayangimu, Dinr...