Selvy sampai kantor tepat waktu. Berkat Jean, berondong kampret yang mengemudikan mobil seperti pembalap liar tengah di kejar polisi. Membuatnya berteriak sepanjang jalan karena takut.
"Loe?" Selvy tersenyum mendapati Adrian saat ia masuk lobi kantor.
"Loe kerja di sini?" Adrian balas tersenyum karena kebetulan yang luar biasa. Ia bisa bertemu lagi dengan Selvy.
"Iya gue kerja di sini. Terus loe ngapain?"
"Gue...." Ucapan Adrian terhenti saat mendengar suara perintah yang dingin dan tak bersahabat.
"Gue gaji loe bukan buat ngobrol." Mario berbicara ketus karena cemburu melihat Selvy dan Adrian.
"Sorry, Bos." Selvy yang merasa tak enak, memilih segera pergi.
Adrian hanya tertawa kecil melihat Selvy sedangkan Mario wajahnya terlihat kaku tak suka dengan kedekatan mereka.
"Bagaimana kalau kita bersaing secara sehat," ucap Adrian tiba-tiba.
"Apa maksud loe?"
"Kita pria dewasa. Sepertinya loe sudah paham." Adrian tersenyum tipis kemudian berlalu pergi.
"Brengsek!" Mario mengumpat kasar cukup keras sehingga membuat beberapa pegawai yang ada di lobi melihat ke arah Sang Bos.
"Apa yang kalian lihat?!" Mario menatap tajam ke arah para pegawainya.
Hal itu membuat mereka kabur atau mengalihkan tatapannya supaya tidak terkena kemarahan bosnya.
🍂🍂🍂
Jean terlambat ke sekolah tapi wajah Jean berseri-seri. Tak terlihat takut atau gugup.
"Loe kesurupan?" Aldo, teman sebangku Jean, menatap ngeri.
"Kesurupan Mbak cantik." Jean terkikik geli mengingat ekspresi ketakutan Selvy saat di mobil tadi.
"Loe perlu di mandiin bunga tujuh rupa nih. Bahaya."
Belum sempat Jean menjawab, Pak Burhan sudah menyelanya terlebih dahulu.
"Kalian yang harus di mandikan bunga tujuh rupa!" Burhan gemas dengan kelakuan dua muridnya yang selalu membuat masalah.
"Yee... Bapak aja, kita mah ogah." Aldo membalas ucapan Burhan dengan santai padahal Burhan adalah guru mereka.
"Kalian ini bandel banget. Susah di kasih tahu dan selalu membuat masalah."
"Gak pak, kita udah wangi gak perlu mandi kembang. Udah Bapak aja sono." Jean menimpali ucapan Burhan.
"Jean, Aldo. Kalian lari SE-KA-RANG!!"
Kesabaran Burhan rasanya cepat habis saat menghadapi dua muridnya itu.Jean dan Aldo langsung lari ke lapangan sebelum di telan hidup-hidup oleh Pak Burhan yang murka.
Jeann....
Aldo....
Teriakkan para murid cewek di tepi lapangan membuat Jean dan Aldo besar kepala. Mereka melambaikan tangannya seolah-olah artis yang tengah menyapa penggemarnya.
"Mau taruhan gak?"
"Apa?"
"Dapetin Selena."
"Apa hadiahnya?"
"Motor gue, kalau loe kalah motor loe buat gue." Aldo menampilkan senyum evil-nya.
Jean menimbang-nimbang tantangan yang di berikan Aldo sebelum menjawab.
"Baiklah." Tak selang lama, akhirnya Jean setuju.
Aldo dan Jean pun berjabat tangan sebagai tanda sepakat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mbak Selvy (SUDAH TERBIT)
RomantikMbak, bra-nya terbang." Pemuda berseragam putih abu-abu, melambaikan tangan lengkap dengan bra di tangannya. "loe pikir bra punya sayap, bisa terbang!" Selvy memasang wajah jutek dan merebut bra miliknya dari tangan pemuda itu. 🐾🐾Ok penasaran lang...