Bunyi berisik mengusik waktu tidur siang Jean. Ia bangun untuk mengintip apa yang sedang terjadi di rumah kosong yang berada di depan rumahnya.
Padahal umah itu sudah di tinggal penghuninya sejak sepuluh tahun yang lalu. Sejak ia belum lahir. Baru kali ini ada suara berisik yang muncul dari sana. Membuat ia penasaran.
"Rame bener, para hantu dugem siang-siang kali ya?"
Jean mengintip dari jendela kamar yang mengarah langsung ke arah rumah itu.
"Je, lagi ngapain kamu?"
Pertanyaan Sanas__ibunda Jean, membuat Jean terkejut. Namun, ia tetap menjawab pertanyaan ibunya.
"Itu hantu rumah sebelah pada dugem, Ma."
"Ngaco aja. Rumah sebelah lagi di renovasi. Udah laku."
"Oh." Jean menganggukkan kepalanya paham meski ia merasa agak horor dengan orang yang mau membeli rumah tua reot itu.
"Mau kemana, Je?"
Sanas menatap aneh anaknya.
"Tidur dong, Ma."
"Dasar pemalas." Sanas hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya. Andaikan bukan hari libur, mungkin ia akan menyiram Jean dengan satu ember air supaya bangun.
🍂🍂🍂
"Bawa itu lemari sebelah sana!" perintah seorang wanita berpakaian putih, celana jeans panjang dan rambut di cepol asal.
"Iya, Mbak Selvy."
Para pekerja menjawab secara serempak sembari mengagumi wanita berusia dua puluh lima tahun itu.
Selvy mengangguk lalu masuk ke kamar miliknya yang sudah rapi.
Tubuhnya sangat lelah setelah hampir dua Minggu ini, ia sibuk merenovasi rumah reot dan tua ini. Ia bisa saja membeli rumah yang lebih baik tapi rumah ini paling strategis dari tempat ia bekerja saat ini.
Selvy merebahkan tubuhnya yang terasa lelah di ranjang. Tirai jendela memang sengaja ia buka supaya udara bisa masuk ke kamarnya, maklum saja belum punya AC ataupun kipas angin di rumah barunya.
Selvy yang tengah bermalas-malasan di tempat tidur mendadak membelalakkan matanya ketika melihat seorang pemuda sepertinya baru keluar dari kamar mandi. Pemuda itu hanya menggunakan handuk yang dia lilitkan di pinggangnya.
"Seksi sekali."
Selvy mengubah posisi menjadi duduk dan ia berharap melihat full naked sambil terkekeh sendiri membayangkan yang iya-iya.
"Aahhh sial...!"
Selvy mendesah kecewa karena pemuda itu kembali masuk kamar mandi setelah mengambil pakaiannya.
Selvy tertarik dengan tubuh pemuda tadi yang baru saja ia lihat. Bagaimana tidak? tubuhnya putih bersih dan tentunya roti sobeknya membuat Selvy mendamba.
Selvy kesal kenapa tubuhnya begitu cepat bereaksi. Supaya tidak semakin parah, ia mencoba memejamkan matanya untuk beristirahat dan membuang pikiran kotornya.
Sudah hampir setengah jam Selvy mencoba untuk tidur tapi ia tak bisa. Akhirnya ia memutuskan untuk menyalakan laptopnya dan menonton film drama Korea favoritnya.
"Andai aja ada cowok seromantis itu."
Selvy rasanya meleleh setiap melihat adegan-adegan romantis di drama yang ia tonton.
"Permisi....!!" seru seseorang dari luar.
"Permisi."
"Siapa sih, ganggu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mbak Selvy (SUDAH TERBIT)
RomanceMbak, bra-nya terbang." Pemuda berseragam putih abu-abu, melambaikan tangan lengkap dengan bra di tangannya. "loe pikir bra punya sayap, bisa terbang!" Selvy memasang wajah jutek dan merebut bra miliknya dari tangan pemuda itu. 🐾🐾Ok penasaran lang...