03

980 126 9
                                    

still that day

Selesai latihan, sehun berjalan kelokernya berniat membuang bubble tea yang sedari tadi tidak dia sentuh.

Ketika dia membuka loker hal pertama yang didapatinya adalah bubble tea yang sudah mencair dan penuh dengan embun embun air di permukaan gelas plastik yang digunakan.

"Aishhh, menyusahkan saja" sehun bergumam, lalu membawa bubble tea itu untuk dibuang ke tong sampah, tapi kegiatan ingin membuang itu terhenti manakala sebuah note kecil jatuh dari sana.

Ya.. Sehun selalu menyimpan seluruh surat yang diberi orang yang selama ini menaruh sarapan juga bubble tea didalam lokernya itu.

Tapi, ingatkan dia untuk membakarnya sepulang dari sekolah ini.

Sehun mengambil surat yang terjatuh lalu membacanya dalam hati.

"Kuharap bubble tea ini dapat membuat mood sunbae naik!! Aku tahu perihal hubungan sunbae dengan luhan sunbae, jujur... Aku sangat sedih mengetahui ini, semoga luhan sunbae mau merubah pikirannya dan kalian kembali bersama. Fighting!!!"

Sehun tertegun tentu saja. Dia hanya berfikir bagaimana bisa dia memukuli anak itu sementara dia tidak tahu perihal putusnya hubungannya dengan luhan?

Sehun hanya meremas surat itu lalu membuangnya ke tong sampah.

Jederrr(pls, anggep ae suara petir. Aku juga ngakak sebenernya)

Hujan turun dengan sangat derasnya. Suho meruntuki dirinya yang memilih pulang lambat, dan berakhir ditinggal teman temannya yang tentu saja tidak ingin menemaninya di perpustakaan yang membosankan itu.

Dia hanya bisa terdiam memegang payung sambil menunggu hyungnya menjemput.

"Aishhh, apa rumah ku sudah pindah kechina? Kenapa hyung lama sekali!" suho menggerutu akibat tidak ada tanda tanda kehadiran kakaknya itu.

"Belum pulang?"

Sebuah suara sukses membuat suho terlonjak kaget, ketika dia menoleh luhan lah yang didapatinya tengah tersenyum kearahnya.

"Eeum.. Belum sunbae"

Sebenarnya suho sedikit canggung dengan kakak kelasnya ini, pasalnya ini adalah pertama kalinya setelah dia bersekolah selama 2 tahun berbicara kepada luhan.

"Apa kau butuh tumpangan suho-ah?"

"T-tidak sunbae, aku di jemput hyung ku" suho tersenyum manis kearah luhan.

"Ah, kalau begitu aku deluan ya..." melihat kakak kelasnya itu seperti ingin menerobos hujan yang sangat deras, suho sontak menarik tangan kakak kelasnya itu.

"Hah? Ada apa?" luhan kaget tentu saja!

"Eum.. Maafkan aku sunbae, sepertinya kau membutuhkan ini" suho menyodorkan payung yang sedari tadi dia pegang kearah luhan, yang dibalas senyuman yang sangat cantik dimata suho. Pantas saja sehun sunbae jatuh cinta padanya! Suho berguman dalam hati.

"Tidak.. Aku hanya akan berlari keparkiran, lagi pula kau juga butuh nantinya"

"Tidak.. Tidak, aku akan menyuruh hyung ku menjemputku sampai sini. Pakailah..." suho kembali menyodorkan payung yang ada ditangannya yang kali ini diterima oleh luhan.

 A Flower on a High Peak (Discontinue) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang