32. Rebecca

5.9K 400 10
                                    

"Mami jangan lupa, obatnya di minum. Lho. " Ujar Dika, ke seberang telfon.

"Iya, kamu bawel deh. Yaudah, kamu kerja sana. Ingat ya, calon mantu Mami harus di jaga baik-baik "

  Dika mendengus dalam hati, walau sebenarnya bibirnya sudah membentuk bulan sabit mendengar ucapan Mami nya.

  Ini memang sudah sebulan, setelah kejadian ibunya masuk rumah sakit. Dan Dika juga sudah kembali ke Bali melanjutkan kembali pekerjaan nya bersama Jessica. Tidak ada yang berubah, masih sama saja menurut Dika. Hanya saja, perhatian Dika untuk sang Mama yang terlebih.

  Setelah berbincang sebentar dengan sang Mami. Dika langsung menyambar tas kerja nya, lalu berjalan keluar dari dalam kamar kost nya.

Namun, saat membuka pintu ia di kejutkan dengan kehadiran seorang wanita cantik dengan postur tubuh yang begitu ideal. Rambut hitam yang panjang sepunggung.

"Re.beca " gumam nya sedikit tercengang dan juga heran.

  Wanita itu tersenyum tipis, dengan pandangan lekat pada Dika. "Ka.kamu ngapain di sini ? Dan tau dari mana kalau ka-"

"Kalau kamu di sini ?" Sela Wanita itu dengan nada datar dan juga bosan. "C'mon. Dika, kamu tau siapa aku. Kamu ke kutub aja aku pasti menemukan mu "

  Mendengar itu membuat Dika menghela napas berat nya. Ia menatap Rebeca dengan sedikit malas dan juga tidak terlalu ingin menemani wanita itu. Tapi, demi sopan santun dan juga tidak ingin bermasalah. Jadi, di layan aja lah.

"Oke, jadi ada apa mencari ku ?" Tanya Dika malas.

"I'm pregnant "

"So ?"
"I'm pregnant with you"

"Ha-ha-ha. Lucu " tawa Dika, yang sama sekali tidak lucu.

  Sedang kan Rebeca hanya tersenyum dengan datar. "Ada apa kamu menemui ku, Re. Ku harus ke kantor sekarang " lanjut Dika sambil berlalu turun dari lantai kamar kost nya berada.
Dengan di ikuti Rebeca di samping nya.

"Cuma kangen kamu " jawab Rebeca dengan nada yang mulai terdengar lembut dan juga serius. Dika, melirik padanya sambil menunjukkan senyum ramah. "Aku minta maaf buat sikap Papa ke kamu. "

"Its Oke " jawab Dika singkat, tapi terdengar begitu ramah.

"Aku serius, Dika!" Ucap Rebeca, menahan lengan Dika. Membuat cowok itu berhenti dan menoleh sepenuh nya pada Rebeca.

"Aku tau, dan aku juga gapapa. Cuma sedikit gak nyangka aja kalau seorang Altaufan bisa melakukan hal yang tidak sama sekali profesional "

"Kamu tau, dia sangat menyayangi ku " jawab Rebeca, dengan lirikkan tidak suka akan ucapan Dika barusan.

  Mendengar itu Dika hanya mengulum senyum kecil nya. Ia mengenal Rebeca sudah sangat lama, yaitu sejak setahun setelah resmi menjadi karyawan di Uni Group. Pertemuan mereka tidak di sengaja, namun keduanya cukup dekat. Dan Rebeca, satu-satunya cewek yang tidak sama sekali diminati nya untuk di ajak ke ranjang nya. Karena, entah mengapa firasatnya terhadap wanita itu tidak terlalu bagus.

  Tapi, akhirnya terbukti. Wanita itu menyukai nya. Ia tau itu,tapi hati nya tidak bisa membalas perasaan Rebeca. Ia sendiri tidak mengerti, mengapa ia tidak bisa membalas perasaan Rebecca, padahal wanita itu cantik, sangat cantik. Seorang model terkenal, memiliki pembawaan yang tenang. Baik, walau tidak terlalu ramah dengan sekitar. Bagi pria mana pun wanita itu nyaris sempurna.

"Ya, oke, aku harus pergi ,Re. " Ujar Dika, mengantar Rebecca hingga sampai ke mobil wanita itu. "Thanks udah datang menemui ku, dan merindukan ku " ujar nya sambil terkekeh sendiri.

You're The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang