33. Permintaan

5.7K 410 18
                                    

Dika memasuki sebuah restoran mewah di salah satu hotel berbintang di Bali. Dengan cekatan matanya mencari seseorang yang akan ia temui malam ini.
Namun, saat sudah menemukan nya. Tiba-tiba saja ia merasakan kehilangan nyali nya.

Bagi nya ini adalah pertemuan yang tidak terduga. Bahkan ia mulai merasa gelisah tidak tenang sejak awal ia menerima telfon dari orang tersebut. Seseorang ini, orang yang akan ia temui malam ini adalah orang yang tidak bisa ia hadapi sekarang. Seharus nya, tapi ia mau bagaimana lagi. Kalau tidak sekarang, kapan lagi ?.

Itu lah yang di fikirkan oleh Dika saat orang itu mengajak nya untuk bertemu. Pertemuan kali ini, tentu tidak akan membahas tentang pekerjaan nya saja.
Pasti ada hubungan nya dengan Jessica. Jadi, ia sudah mempersiapkan nyali. Seharusnya.

Tapi, belum juga bertemu nyali nya entah melayang kemana.

Dengan sisa-sisa nyali dan juga nekat demi Jess. Ia pun menghela napas kasar dan melangkah mendekati orang itu.

"Se.selamat malam Pak Rian Alexander " ucap Dika,menyapa dengan sangat amat sopan bahkan begitu penuh hormat.

Tentu saja, ia tidak boleh melakukan kesalahan jika sedang berhadapan dengan beliau. Calon mertua ini.!

Rian Alexander mengalihkan perhatian dari hp dan menatap pada Dika dengan sorotan tajam dan begitu membunuh. Jika, saja dengan tatapan bisa membunuh. Maka sudah di pastikan ia hanya tinggal nama.

"Malam, duduk "

Jess, sekali. Bapak sama anak, gak jauh beda, Dika ngebatin sendiri.

Ia menarik kursi yang ada di hadapan Rian. Duduk dengan perasaan canggung. Janji yang ia katakan pada Jess ingin bertemu dengan Rebecca hanya lah manipulasi semata. Karena, orang yang membuat janji dengan nya ada Rian Alexander. Dan,Beliau mengatakan untuk tidak memberi tau Jess tentang pertemuan ini.

"Gimana perkembangan proyek Lestor ?" Tanya Rian, dengan suara bariton nya.

"Baik, pak. Kita sudah berjalan hampir 70% " jawab Dika, mencoba untuk menenangkan diri.

Rian mengangguk, Dika membuka tas kerjanya. Dan mengeluarkan dua buah file yang di minta Rian tadi di telfon. Ia meletakkan file tersebut di atas meja. Memberikan nya pada Rian.

"Kemarin pihak Lestor menelfon saya, ia mengatakan kalau ada keterlambatan dalam pengiriman bahan baku " ujar beliau sambil membuka file itu.

"Iya, Pak. Saya sudah mendapat laporan itu. Pak Remi, ternyata melakukan sedikit kesalahan pada hitungan nya. Tapi, itu bukan masalah berarti. Karena, saya sudah menghubungi pihak pusat. Dan, semua sudah berjalan dengan normal kembali " jawab Dika dengan begitu lugas.

Rian tidak menjawab, ia hanya fokus membaca atau mengechek hasil kerja Dika selama dua bulan ini. Proyek yang sengaja ia berikan pada Dika secara diam-diam. Tanpa di ketahui oleh Jess tentu nya.
Dan, proyek itu lah yang membuat Dika dan Jess sedikit kesulitan untuk bertemu.

Entah sengaja atau tidak, Rian membuat jarak antara Dika dan Jess. Walau sebenar nya sekarang sudah gagal. Karena, keduanya telah berjanji untuk saling percaya dan juga Jess mengerti dengan kondisi Dika sekarang ini.

Dika memperhatikan raut wajah Rian, mencoba mencari satu saja raut aneh yang akan membuat nya tidak akan jadi di terima sebagai menantu. Namun, ia cukup lega karena sejak awal Rian membuka file itu, ia belum menikah raut yang bermasalah.

"Bagus " ucap Rian, menutup file tersebut.

Dan kemudian menggeser dua file yang telah di chek ulang oleh Rian. Kini fokus Rian berpusat penuh pada Dika. Membuat pria yang sangat di cintai Putri nya itu gugup setengah mati.

You're The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang