5

6.7K 193 2
                                    

"SARAH"

suara melengking itu membuat sang pemilik nama berhenti dari langkahnya.

Gadis yang memanggilnya yang tak lain adalah Susan berlari kecil kearah Sarah.

"Sar,lo udah lihat mading?" Sarah menggeleng "sekarang lo harus lihat ya dan tabahkan lah hati mu" Susan langsung menarik tangan Sarah menuju mading yang sudah banyak di krumuni orang.

Ada apa gerangan? Pikit Sarah.

Saat mereka berdua tiba,kerumunan itu menyingkir dengan tampang orang-orang yang menatap Sarah aneh.

Foto Pelakor jaman now.

Kiranya itu tulisan di mading dengan foto seorang wanita dan pria di bawah tulisan barusan.

Sarah mengepal tangan nya kuat-kuat,seakan siap meninju orang yang sudah membuat tulisan dan menempel foto di mading.

"Waah ternyata mamanya pelakor"

"Wajar sih jadi pelakor,kan dia janda"

"Jangan-jangan anaknya juga ada bakat jadi pelakor"

Sarah langsung mengambil tempelan kertas sialan di mading tanpa menjawab ucapan sengit dari mulut pedas mereka.

Marah,pastilah.siapa yang gak marah coba?

Maksudnya di bilang pelakor apa coba?bukan kan pak tua itu sudah cerai dari istrinya?.

Susan mengelus bahu Sarah mencoba menenangkan hati Sarah yang pasti sedih dan kacau.apa lagi sepanjang koridor menuju kelasnya banyak yang menatap mereka,tepatnya Sarah.

"Tega banget sih,siapa yang ngelakuin itu"

"Gue juga gak tau Sar.pas gue lewat mading,udah banyak anak di situ.gue penasaran pun ngintip apa yang membuat mereka heboh.gue kira pengumuman camping gitu.tenang Sar,ada gue yang sipa bantu lo nyari siapa pelakunya"

"Makasih ya"

"SARAH"

tubuh Sarah hampir saja terjungkal gara-gara adegan ini "kamu gak apa-apa kan? Aku akan cari siapa yang udah masang foto itu" ujarnya.

"Sakha...lepasiiin.malu iiih di lihat orang"

Sakha melepas pelukan nya seolah masa bodo dengan tatapan penghuni koridor "kamu jangan sedih ya,ada aku kok" katanya lagi sambil mengusap kedua pipi sedikit caby milik Sarah.

"Aku mencoba gak apa-apa"

"Oke,ayo aku antar ke kelas" Sakha menggandeng tangan Sarah dan berlalu begitu saja melewati Susan.

"Nasib jones akut yang kaya gini" ujar Susan sambil berjalan di belakang mereka

Setelah benar-benar Sarah duduk dengan aman, nyaman baru Sakha keluar kelas entah menuju ke arah mana.

"Sar,itu gak bener kan?" tanya Mela sambil mengkutek kukunya.

"Menurut lo Mel.tapi yang gue tau mama gue gak kaya gitu"

"Sabar ya" Sarah hanya mengangguk.

Pagi yang buruk baginya.

"Atuh neng,jangan sedih bae.ada kang mas Dimas di sini" suara sumbang itu tambah memecahkan gendang telinga Sarah.

Plung....
Susan memukul kepala Dimas dengan gulungan buku.

"Lo mau mati apa"

"Ya jangan dulu mati lah.gue belum ketemu sama Raisa"

"Lo tau kan pawang nya Sarah itu segalak macan tutul" ujar teman Dimas.

Si Dimas mengangguk.cowo yang mengaku kagantengan nya tak jauh beda sama zayn malik itu akui jika Sakha punya tatapan setajam golok.

POSSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang