Kesepakatan telah di tentukan lewat rapat tadi. Setelah beberapa jam yang Sandra lewati,ia berdiri dari kursi yang sedikit panas karena lama ia duduki.
Sandra melangkah keluar aula rapat
"Gila pegel banget ni badan gue" akhirnya setelah lama berada di ruangan yang membosankan,
ia bisa menghirup udara segar.Dari pintu utama aula, terlihat tiga orang wanita sepantarannya yang melambaikan tangan kepada Sandra,lalu mereka pun menghampiri Sandra.
"San lo dari mana aja sih,dari tadi kita nyariin lo tau!" ucap Gaby dengan gaya khas nya, sambil berkipas kipas ria.
"Lo ngomong nya gak usah pake kuah bisa by?" Ucap Sandra sambil mengelapi muka nya.
Sementara dua orang lagi sahabatnya, hanya memperhatikan tingkah Gaby yang petakilan dan rusuh.
"Abisan tadi kita udah nungguin lo di luar panas panasan eh lo nya gak dateng dateng yaudah kita duluan masuk Item ni bisa bisa kulit mulus gue". Ucap Geby panjang lebar tanpa jeda.
"Toa banget si mulut lo by!" Geram Aluna lantas ia menoyor kepala Gaby. Gaby yang mendapatkan perlakuan tersebut hanya mengerucut kan bibirnya.
"Tadi gue telat, jadi kebagian tempat duduk belakang". Ucap Sandra sambil menunjuk pintu masuk aula 2.
"Jadi jalan gak sekarang?".Memang, mereka sudah merencanakan tadi malam di grup chat pribadi mereka, bahwa hari ini setelah selesai rapat ekskul, mereka akan hangout bersama.
"Ayoo, jadi dong girls gue gabut nih di rumah,home alone". Kata sheren memasang muka melas nya.
"Gue sih ayo aja, tapi kemana?"
Tanya Aluna."Nyalon aja gimana,di tempat biasa?" Ucap Gaby sambil menaik turunkan alis nya.
"Gak!"
Ucap Sandra, Aluna dan Sheren kompak. Bukan mereka tidak suka pergi ke salon seperti kebanyakan remaja perempuan lainnya, tapi baru tiga hari yang lalu mereka di paksa Gaby untuk nyalon bersama. Di salah satu salon kecantikan terkenal, di Kota Bogor."Rumah gue aja gimana girls? nonton film gitu, mumpung rumah gue lagi sepi" Usul Sheren yang langsung di setujui oleh sahabat sahabatnya.
"Boleh tuh, tapi mampir mall dulu dong beli minum, sekalian cuci mata kita "
Ucap Sandra."Okee, cus" Ucap mereka bertiga kompak.
----------
Setelah sampai coffe shop di dalam mall, mereka sibuk masing masing dengan ponsel nya.
Kecuali Sandra, setiap datang ke coffe shop ia selalu menikmati bau khas coffe tersebut. Ya Ekspresso. Walaupun pesanan Sandra dan teman teman nya bukan Ekspresso, tapi ia bisa merasakan aroma Ekspresso yang kuat. Aroma tersebut selalu membuat Sandra tenang. Sandra selalu suka aroma nya.
Setelah keliling keliling mall, dan membeli beberapa barang. Mereka berangkat menuju rumah Sheren.
Tidak butuh waktu lama, mereka tiba di depan rumah yang cukup mewah. Dengan taman sederhana di depan rumah, dan ada musholla pribadi di samping pekarangan yang di hubungkan dengan jembatan unik ke rumah Sheren.
"Assalamualaikum" Ucap Sheren yang langsung di ikuti oleh sahabat sahabatnya.
"Ummi abi lo gak ada Sher,kemana?" Ucap Sandra sambil melihat sekeliling rumah Sheren yang sepi.
"Mereka lagi ke luar kota, abi ada kerjaan di sana" ucap Sheren,sambil mengajak teman temannya menuju kamarnya di lantai dua.
Ya, keluarga Sheren memang religius. Orang tua nya memang sudah menerapkan ilmu agama dalam kegiatan sehari hari di lingkungan keluarganya sejak anak anak nya masih berusia dini, bahkan mereka mewajibkan anak perempuannya mengenakan jilbab, termasuk Sheren.

KAMU SEDANG MEMBACA
Espresso
Jugendliteraturespresso kb. e. coffee sari kopi, kopi yang sangat keras, kopi pekat. Begitu lah agak nya hidup. Bisa di ibaratkan dengan secangkir espresso. Keras dan pahit. Namun di balik pekat rasa ekspresso malah banyak orang yang menikmatinya.