Episode.24

1.2K 73 2
                                    

         Aku menatap ke atas yg memperlihatkan dinding dinding berwarna putih dengan lampu berwarna kuning cerah.entah apa yg terjadi kepadaku saat ini,aku merasakan rasa sakit di kepalaku...namun saat aku mengingat kembali apa saja yg di lakukan pada hari ini,aku baru tau bahwa aku sedang kehilangan...iyha benar aku sangat kehilangan beliau...A Y A H.....

Aku memaksakan diri untuk bangun dari tidurku,meski banyak yg melarangku untuk bangun...tapi tetap aku akan memaksakan diri.aku melihat ada Fattimah dan Alisha.

"Ukh...,jangan bangun dulu ukh...,kondisi ukhty masih lemah" sahut Fattimah.

"Aku harus pulang ke Bogor sekarang Fat,aku harus antar ayah ke tempat peristirahatannya yg terakhir...aku mau pulang Fat..hiks..hiks..." tak sungkan aku memeluk Fattimah dan dia membalasnya.

"Ukh...,percuma...pasti Abuya dan Ustadz juga ustadzah yg lain tidak akan mengizinkan ukhty untuk pulang ke Bogor karena kondisi Ukhty yg masih lemah" sambung Alisha.

"Aaaa.....,hiks hiks...kalian egois...coba kalian bayangin kalo kalian ada d posisi aku....,kalian pasti pengen pulang kan...,kalian sedih kan..,gimana kalo kalian ada di posisi aku...disaat orang yg kalian sayangi meninggal..,kalian gk ada disisinya,kalian gk bisa antar ke tempat  peristirahatannya yg terakhir..apalagi yg meninggal,Ayaaahh,heheeuu,hiks hiks"

Azmi POV

Azmi tertunduk di bangku halaman pondok pesantren.dengan perasaannya yang tak karuan,sempat berfikir Azmi akan menengok ke kamar ukhty Nanda,namun dia tahu bahwa ada aturannya.

Azmi yang merasa cemas akan kondisi Nanda tak fikir panjang langsung bergegas untuk menemui ukhty Nanda.Azmi berjalan dengan hati hati untuk mengkondisikan suasana.Namun..

"Hey Azmi..,hey Azmi...,dia santri yang tampan"

"Sssst"

Aban tidak dapat melanjutkan nyanyiannya yang berhasil membuat Azmi terkejoed.Azmi yang kesal langsung menarik tangan Aban kencang.

"Mas Aban.ngapain sih tadi ngagetin?"tanya Azmi ketus.

"Syapa yg ngagetin kamu sih Mi?!"jawab Aban

"Liih malah nanya balik lagih,tau gaksih kamu tuh udah bikin aku sampe ketauan sama santriwati yg lagi pada duduk tadi."

"Loh,loh,lagian Mi kamu mau ngapain masuk ke banat putri?hah?"

Azmi terdiam.

"Wooyy,,,ngopi ngapa ngopi diem diem baee...." Aban mengacaukan lamunan Azmi.

"Berisik tauu,sudah aku mau mandi sore dulu."

Aban menghadang Azmi,dan azmi pun berhenti melangkah.

"Apalagi toh Mas?aku gerah mau mandi ini."

"Kau mau mandi atau mau ketemu ukhty...."tanya Aban seperti meng-introgasi seorang maling.

"Apa?suudzon mulu ishh awas Aban yang tamvan....Azmi nak lewat."

Aban melototi Azmi.

"Eh,eh kau napa Mas? Awas mata mu copot mas"

"Mi,kau punya nomor ukhty winda tak?"tanya Aban malu malu.

"Hah apaahhhhh" azmi teriak

"Heyy suara mu ituloh mi kek kaleng rombeng"

"Ciee Aban... nanti tak ku pinta"

"Eh jangan mi"

"Kenapa Mas Aban?" Azmi menggoda.

"Malu aku mi"

"Malu mah gak pake baju"

"Apasih mii garing banget."

"Yeeh,aku kan lagi berusaha menjadi humoris"

"Ndak cocok kau mi,kau cocok nya jadi depkolektor"

"Eshhh aku terlalu tamvan jika harus jadi deploketor"

"Depkolektor mii..."

"Mulut syapa emangnya ini hah,awas ah aku amu mandi habis itu latihan hadroh dehh dadah abangku yang tamvan,tapi boong"

"Yeeuuh joree"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

Bersambung.

Ada Dua CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang