Pria itu tersenyum kala mendapati Keira tengah duduk disalah satu sudut Cafe tempat mereka berjanji untuk bertemu. Hujan turun cukup deras omong-omong, maka dari itu si pria sedikit menggiggil kala tubuhnya tersapu udara dari pendingin ruangan.
"Kei."
Keira menoleh dan merubah raut wajahnya menjadi masam.
"45 menit. Kau membuatku menunggu disini selama 45 menit, belajarlah menepati waktu," gerutu Kei sementara si pria hanya meringis. "Pesan dulu sana, biar aku yang bayar," ucap Keira yang langsung diagguki oleh si pria.
-----
"Jadi apa maumu?" tanya Keira dengan sangat tidak ramahnya. Si pria hanya meringis, "Kau tau kalau aku sudah minta maaf bukan?"
"Ya, tapi aku masih kesal denganmu."
Si pria terbahak kala mendengar jawaban Keira, sementara yang ditertawai hanya mendengus semakin kesal kemudian menyesap kopinya.
"Aku baru tau kau suka kopi, setauku kau suka yang manis Kei," ucap si Pria yang lalu tersenyum sumringah kala pesanannya datang. Tak lupa mengucap terima kasih, si pria kembali menatap Keira dengan penuh minat.
"Kau kenapa sih? Sudah lama tak bertemu apa kau menjadi detektif sekarang?"
Keira total kesal kala si pria hanya terbahak mendengar pertanyaan Keira yang sebenarnya hanya sebuah sarkasme belaka. "Seingatku, kita hanya tidak bertemu sekitar satu minggu, sayang. Serindu itukah kau padaku? Lagipula aku hanya penasaran Kei, kenapa galak sekali sih?"
Keira memutar bola matanya malas. Total malas dengan kelakuan pria didepannya itu.
-----
Keira pulang ke apartementnya lalu mengambil sebotol air dari mesin pendinginnya. Benaknya masih berputar pada saat ia berbincang dengan si pria.
"Kei."
Keira hanya berdengung tak minat.
"Andaikata kau bisa mengulang waktu, kau mau pergi ke masa apa?"
Keira menatap si pria dengan jengah. "Gila ya? Mengulang waktu itu sesuatu yang mustahil."
"Ini hanya pengandaian bodoh," jawab si pria sambil terkekeh sementara Keira kembali memutar bola matanya dengan malas. "Terserah padamu saja, tapi jika memang bisa maka aku akan memilih ke masa SMAku."
"Kenapa?"
"Terlalu banyak penyesalan disana. Entahlah. Aku hanya ingin menjadi lebih baik."
"Kau tau kan aku akan mencoba melakukan segala sesuatunya untukmu?"
"Kau kenapa sih? Berbelit-belit, serius deh, kau habis terantuk pintu ya?"
Si pria tertawa.
"Andaikan aku bisa melakukannya untukmu, berjanjilah suatu hal padaku."
"Kenapa harus?
"Berjanji dulu, baru kuberitau."
"Ya, ya, terserah padamu tuan sok misterius," jawab Keira malas. Si pria tertawa sambil menggenggam tangan Keira. "Berjanjilah untuk tidak menyesal dan berubahlah menjadi lebih baik oke?"
Yang kembali hanya dijawab dengan sebuah kata "ya" tanpa minat.
Keira menghela napas, "Apa-apaan dia itu."
Si pria berkata akan mengunjunginya lagi sore ini, maka ia hanya duduk menunggu hingga akhirnya tertidur.
-----
Keira mengerjap beberapa kali, entah mengapa kepalanya terasa berputar-putar.
"Jiya?"
Keira menoleh. "Eh? Hana? Kok lo-"
Dengan mata membola Keira menatap sekitarnya. "K-kenapa kalian disini?"
Keira total bingung mendapati dirinya berada di sebuah ruangan kecil dengan dikelilingi teman-teman semasa SMAnya.
"Sial, apa-apaan ini?"
Prev ⏮▶️⏭ Next
Halo, kembali bersama kacil disini.
Ini project book baru kacil ya, semoga pada suka, dan semoga gak gampang bikin bosen ㅠㅠ
start : January, 8th 2019.
end : ?
KAMU SEDANG MEMBACA
ORENJI
Teen Fiction"Andaikata kau bisa mengulang waktu, kau mau pergi ke masa apa?" "Gila ya? Mengulang waktu itu sesuatu yang mustahil." "Ini hanya pengandaian bodoh." "Terserah padamu saja, tapi jika memang bisa maka aku akan memilih ke masa SMAku."