--Sisil
Aku mengangguk setuju dengan ucapan-ucapan mereka yang kini tengah menenteng jaket almamaternya di tangan. Beberapa di antaranya sibuk mengurusi papan-papan triplek dan banner-banner penuh dengan tulisan corat-coret pilok merah dan hitam.
"Korupsi adalah tindak penyalahgunaan untuk urusan pribadi."
"Koruptor itu musuh rakyat!"
"Tikus berdasi harus dihukum seberat-beratnya!"
"Jangan makan uang kami untuk kepentinganmu!"
Kurang lebih seperti itu isi dari tulisan-tulisan tersebut. Sekarang ini mereka sedang bersiap-siap untuk turun aksi. Berbekal titel agent of change dan semangat mahasiswa yang terlihat membara itu, mereka mulai berjalan ke luar gedung kampus. Salah satunya adalah Dandi, teman satu departemenku, ia kini tengah membawa pengeras suara portabel di tangannya. Dandi terlihat gagah memang, apalagi dengan jaket almamater di badannya yang ia gulung sampai siku di bagian tangan.
Ketika mata kita bertemu ia menghampiriku sambil mengangkat tangannya. "Oi, Sil!"
Aku mengangguk sembari ikut mengangkat tanganku. "Dandi, ikut aksi tentang korupsi?"
Dandi mengangguk mantap. "Iya Sil, sudah geram gue sama pemerintah yang korupsi di mana-mana. Makan uang rakyat, terus foya-foya beli barang-barang bagus ke luar negeri, enak banget. Sedangkan kita rakyat sengsara terus."
Tentu saja aku tidak bisa menyalahkan ucapan Dandi barusan. Aku menarik sudut-sudut bibirku kemudian melambaikan tangan. "Okay, take care Dan!"
Dandi ikut melambaikan tangan, kakinya mulai melangkah pergi. Namun dalam sekejap tubuhnya tertahan dan kembali menghadap ke arahku sambil menggaruk-garuk kepala belakang. Ia berdengus.
"Eh Sil, Hampir lupa nanti gue tipsen ya."
Benar, kata mereka korupsi itu hina.
p.s : Dandiku sayang, ketahuilah korupsi bukan hanya dalam bentuk uang rakyat saja. Kalau makan dua bayar satu bisa disebut dengan korupsi, masuk sekali tapi absennya dua kali disebut apa?
YOU ARE READING
Mereka Bilang
Short StoryMereka bilang dunia ini tentang hitam dan putih. mungkin mereka lupa tentang adanya abu-abu. --- Hanya sebuah gabungan kata-kata dan wujud dari abnormalitas pemikiran dan persepsi. Forursmile.2018