3. Jealous (Jeongmi ver)

4.1K 257 14
                                    


Saat ini Jeongyeon sedang berada di petshop bersama unnienya.

Mendapat sedikit waktu libur, Jeongyeon memanfaatkan waktunya untuk bermain dengan peliharaan kesayangannya.

Sampai pandangannya menangkap seseorang yang bergitu sangat familiar.

Memang mereka menutup diri sekujur tubuh mereka, tapi Jeongyeon tau betul itu siapa.

JEONGYEON POV

"Jeongyeon? .. Yoo Jeongyeon?"

Sungyeon unnie menoleh kearah gadis disampingnya yang sedang menatap luar jendela petshop.

"Heya~ .." Sungyeon menyikut lengan adiknya.

"Oh? Ne .. Wae Unnie?" Jeongyeon mengerjap-ngerjapkan matanya bingung.

Sungyeon menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena gemas.

Jeongyeon mengalihkan pandangannya pada sosok wanita berkacamata diujung meja dan menggendong peliharaan nya yang baru saja di vaksin.

"Maafkan aku, sepertinya aku kurang fokus" ujarnya sedikit menundukan kepala.

"Gwenchana, sini biar aku saja yang membawa bongsong" Seongyeon unnie memberi senyuman kecil ke arah dokter hewan itu dan mengambil alih peliharaannya.

"Aku permisi sebentar, unnie .. aku mau membeli kopi di sebrang, permisi" setelah berkata seperti itu, Jeongyeon berdiri, membungkuk sebentar kemudian melangkahkan kakinya keluar petshop.

Ia menyebrang jalan untuk membeli kopi di mesin kopi yang memang diletakkan ujung jalan.

Jeongyeon menutup kepalanya dengan hoddie dan scraf untuk berjaga ada yang diam-diam memotretnya.

Saat hendak menyebrang Jeongyeon melihat sosok berjaket hitam sedang membersembunyi di balik tembok.

Ditangannya memegang sebuah kamera SLR dan terlihat sedang memotret sesuatu.

Jengyeon segera menyebrang setelah lampu merah menyala, ia tidak jadi menuju mesin kopi, dia melangka mendekat seseorang yang mencurigakan itu.

"Chogiyo .." Jeongyeon membuka suara, sosok itu berbalik. Terlihat sekali sangat terkejut melihat Jeongyeon berada didekatnya.

"Nuguseo? Apa yang sedang anda potret?" Tanya Jeongyeon bersikap sopan.

Sosok itu tak lebih dari gadis belia berumur sekitar belasan tahun, sepertinya masih murid sekolah.

Dia tidak menjawab, tetapi tergagap dan memegang kameranya erat-erat.

Karena penasaran Jeongyeon menoleh ke sumber jepretan anak itu, ia melihat dua sosok yang dilihatnya tadi, ada di balik gang antar 2 gedung yang menjulang tinggi.

Dunia seakan runtuh dan menimpa tubuhnya saat kedua mata nya menangkap dua sosok familiar itu.

Mina dan Bambam berpelukan erat dengan mata terpejam dan berciuman lembut.

Jeongyeon mengerutkan keningnya, seketika paham apa yang sedang dilakukan gadis asing ini.

"Berikan padaku". Jeongyeon mencoba mengontrol suaranya, mengulurkan tangan pada gadis itu untuk meminta kamera.

"S-shireo .." Gadis itu menyembunyikan kameranya di balik tubuh mungilnya.

"Berikan padaku!!" Jeongyeon mulai memaksa dan membiarkan emosi mengambil alih pikirannya.

Gadis asing itu tersontak, tampak hendak menangis tetapi masih bersikeras mempertahankan kameranya.

Jeongyeon tak kuasa lagi, ia merebut paksa kamera canggih itu, mencabut memory card didalamnya dan memasukkannya ke dalam saku jaket.

CINTA SEGISEMBILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang