~ Part 5 ~

21 7 3
                                    

"Aku bantu yah." Ucap Dhoni sambil membantu Icha berdiri dan berjalan menuju keluar pintu.

Di depan pintu sudah ada Vicky. Vicky yang sedari tadi menunggu Icha langsung membawa Icha pergi bersama nya,

"Sini kak, biar aku aja yang bantu dia jalan." Ucap Vicky sambil menarik Icha.
Dhoni hanya mengangguk.

(Di lorong sekolah)

Vicky membantu menuntun Icha berjalan kembali bergabung dengan teman - temannya,

"Vick?" Icha kini sudah mulai berani berbicara dengan Vicky.
"Iya Cha? Ada apa?" Tanya Vicky.
"Ehm... Dia meminta tolong kepada ku." Ucap Icha lemah.
"Dia siapa? Makhluk itu?" Tanya Vicky.
Icha mengangguk.
"Please Cha, jangan bantu dia. Dia hanya ingin menjebakmu." Ucap Vicky.
"Enggak. Dia orang baik, dia meninggal karena kecelakaan." Ucap Icha.
"Maksud kamu?" Tanya Vicky.

Lalu Icha menceritakan kronologis meninggalnya wanita yang tadi merasuki tubuh nya,

"Oohh jadi begitu." Ucap Vicky.
Dan Icha mengangguk lagi.
"Lalu, apa yang akan kamu lakukan Cha?" Tanya Vicky.
"Aku harus mengungkap ini ke orang yang bersangkutan. Aku harus menceritakan ini ke kak Kirana dan kak Lyza." Ucap Icha.
"Apapun yang kamu lakukan, aku dukung kamu Cha. Semoga kamu selalu dilindungi oleh Allah yah." ucap Vicky.
Icha hanya membalas nya dengan tersenyum.

(Pulang sekolah)

"Cha, kita duluan yah.. Byee.." Ucap Intan.
Intan dan Vicky meninggalkan Icha.

Sudah hampir 1 jam Icha menunggu di depan gerbang sekolah, tapi mamahnya belum menjemput nya. Berkali-kali dia telepon mamah nya, tapi tidak di angkat.
Icha menghela nafas,

"Huft.. Lagi-lagi mamah melupakan anaknya sendiri." Keluh Icha.

Tak lama kemudian, seorang pria keluar dari gerbang menggunakan motor nya,

"Lho cha? Kamu belum pulang?"Tanya Dhoni.
Icha langsung menunduk dan menggeleng- geleng kecil kepalanya.
"Ayuk aku antar pulang." Ajak pria tersebut.
Icha menggeleng lagi,
"Ayuuk lah Chaa, jangan dingin mulu sikapnya. Kalo kamu kenapa-napa lagi gimana? Ayo pulang." Ajak pria itu.
"Ehm.. Baiklah." Icha pun menaiki motor pria itu.
"Gak mau pegangan Cha?" Tanya pria itu.
Icha hanya menggeleng. Lalu pria itu memegang tangan Icha dan menaruhkan tangan Icha dipinggang nya.
"Pegangan."
Icha hanya diam.

(Diperjalanan)

"Cha, kamu laper gak?" Tanya pria itu.
"Ehm sedikit laper." jawab Icha tetap nada dingin.
"Yasudah, kita cari makan sebentar yah."
Icha hanya mengangguk.

Mereka berhenti di warung baso. Dan memesan baso untuk mereka berdua. Saat hendak makan,

"Cha, kamu gak makan baso nya?" Tanya pria itu.
"Kita pergi dari sini yuk kak." Ajak Icha.
"Lho kenapa?" Tanya Pria tersebut.
"Ayok kak, pergi aja dari sini."
"Baiklah.. Baiklah... Aku bayar dulu yah."
Icha hanya mengangguk.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka. Dan sesampai nya di rumah Icha, mobil milik mamah Icha sudah terparkir rapih di garasi. Betapa kesal nya Icha. Tapi ia tahu, bahwa dia pulang dengan seorang tamu, dia harus menghormati tamu tersebut,

"Mau masuk kedalam kak?" Tanya Icha.
"Ehm.. Gak usah Cha, makasih."
"Yasudah". Icha hendak masuk ke dalam tapi pria itu menarik tangan Icha.
"Cha?"
"Iya?"
"Tadi kamu kenapa gak mau makan baso di tempat tadi?" Tanya pria itu.
"tempat itu gak baik." Jawab Icha masih dingin.
"gak baik gimana maksudnya?" Tanya pria itu.
"Mereka itu ..." belum selesai Icha menghabiskan kalimat nya.

Mamah Icha, keluar dari rumah dan menghampiri Icha,

"Cha, kenapa gak di ajak masuk temennya?" tanya mamah Icha.
"Gapapa mah, aku capek. Mau istirahat." Ucap Icha dingin.
Lalu Icha menoleh ke pria tadi,
"Kakak mau pulang kan? Hati-hati di jalan yah." Ucap Icha seraya meninggalkan mamah nya dan pria tadi.


Tunggu lanjutan ceritanya yah🙏
Jangan lupa vote & komen nya yh
Author by : Annisa Kurniasih :"

The Sceiment TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang